Saturday 26 December 2020

lapangnya hatiku

Wahai Tuhan yang melapangkan hatiku,
Nggak paham lagi seberapa besar Dirimu yang melapangkan hati ini, menawar rasa sakitnya, & mendekap saat ia sendirian.
Yaa Syakur.
Terima kasih :)

Friday 4 December 2020

hai

Hai masa lalu!

Terima kasih sudah menyampaikan aku di hari ini, di diriku yang saat ini. Terima kasih sudah mengantarkan kekuatan dari hantaman kerasnya kehidupan sampai di titik ini. Terima kasih sudah mau memulai walau tau akan berakhir. Terima kasih sudah menyempatkan memberi warna lebih dari sekedar hitam dan putih. Terima kasih sudah berbaik hati dan berbagi arti. Terima kasih mau melangkah walau terjal dan aral yang melelahkan. Terima kasih untuk memberi kesempatan tertawa di antara getirnya peristiwa. Terima kasih sudah mengajak susah setelah senang, dan sebaliknya. Terima kasih sudah membuka lagi harapan yang kukira sudah tertutup. Terima kasih untuk setiap genggaman hangat dan pelukan ketenangan dalam badai keseharian. Terima kasih untuk ide cemerlang yang memberi pusingku terang. Terima kasih setiap boncengan yang mengantarkan pulang. Terima kasih untuk setiap detak jantung dan nadi kesehatan. Terima kasih mau mencoba walau kadang bingung antara kiri dan kanan.



Terima kasih sudah mengucap salam dan mengakhiri dengan senyuman. Terima kasih untuk setiap marah yang mencerminkan perhatian. Terima kasih mau terus belajar walau kadang tidak wajar.


Terima kasih untuk setiap putaran roda di setiap kota yang jadi pijakan. Terima kasih untuk semua canda yang jadi hiburan. Terima kasih telah membuka mataku yang hampir padam. Terima kasih mau berlari saat berjalan saja seperti hanya angan. Terima kasih untuk setiap kesabaran dan kegigihan.


Terima kasih untuk memintaku tidak melupakan kamu. Jam 10 malam di hari Minggu.

Thursday 3 December 2020

Rencana Tuhan

Ya Allah
Aku penasaran setengah mati dengan yang Kau rencanakan.
Apakah itu sungguh jalan kebenaran?
Aku penasaran dengan ide yang kau gagalkan.
Apakah itu sungguh tidak pantas berjalan.

Aku nggak marah, Ya Allah.
Cuma penasaran aja, & menumpahkan apa yang seharusnya kutumpahkan hanya padaMu.
Aku nggak marah, Ya Allah.
Hanya menyampaikan aja beratnya tumpuan & beban yang sedang kuperjuangkan.
Aku nggak marah, Ya Allah.
Aku ridho, karena aku tau, sayangMu padaku melebihi sayangnya makhlukMu pada apapun.

Biar pelan-pelan kutelan semua rasa kasihan & penasaran. Agar besok pagi aku bisa bangun sedikit lebih ringan, dari hari pertama mengalami perpisahan.

Innalillahi wa innailaihi roji'un.