hustle dan overwork bukan budaya kita
Tapi budaya kita adalah making sure we are noticed. Kalo kalian tau, kenapa sampe ada istilah ' hustle culture' itu adalah karena semakin banyak FENOMENA KERJA LEMBUR YANG DIROMANTISASI di media sosial dan channel komunikasi lainnya. Yes, kalo mau fokus pada konteksnya, bagaimana akhirnya fenomena ini dicap jadi budaya ya banyak yang pamer bahwa mereka lagi qerka qeras bagai quda. Okay maaf bukan pamer tapi sharing dan berbagi keadaan mereka yang sedang bekerja, dan terkadang dibumbui dengan ekspresi suka duka dalam pekerjaan mereka. Bagi yang menganggap ini hal baik, ya akhirnya masuk kaum glorifier of hustle culture. Bagi yang menganggap ini hal buruk, ya bisa mulai bilang ini toxic culture dan berdampak negatif. Di satu sisi mengangkat the idea of kerja keras, kerja smart, kegigihan, kecintaan pada kerjaan, passionate worker, dedikasi tinggi, profesionalisme, disiplin dan integritas, atau mental dan etos kerja bagus, dan hal positif lainnya deh. Sisi ini biasanya me...