Posts

Showing posts from July, 2025

Kelas Realita, Cinta dan Anak Bahasa

Image
Tadi siang gue baru aja balik ke SMA gue. Bukan cuma sekadar nongkrong atau nostalgia, tapi kali ini gue diundang jadi pembicara di acara OSIS & MPK. Dan jujur, sih, rasanya campur aduk. Gila, gue yang dulu cuma anak polos kelas X yang bingung mau ngapain, sekarang bisa berdiri di depan adik-adik kelas yang lagi penuh semangat dan ambisi. Begitu gue masuk ke area sekolah, gue langsung disambut sama banyak tempat yang penuh cerita. Pemandangan ini bener-bener ngingetin gue betapa banyak yang udah gue lewatin di sini. Dulu gue merasa canggung, bingung, bahkan kadang merasa gak percaya diri. Tapi ternyata, semua itu berawal dari momen-momen yang ada di sekolah ini. 1. Kelas X: Dari Kelas yang Gelap ke Panggung Kehidupan Kelas gue dulu berada di sudut gedung yang agak jauh, jadi jarang kena sinar matahari. Tapi entah kenapa, di ruang itu banyak banget momen yang akhirnya bikin gue mulai belajar lebih banyak tentang diri gue sendiri. Waktu itu, gue masih belum tahu apa yang harus dilaku...

TEMENIN AKU YUK!

Image
 Berikut ini LIMA alasan dasar kenapa ikut kajian itu tetap penting buat kamu—iya, kamu —meskipun: cuma bisa datang sekali-sekali , niatnya masih naik turun , dan ilmu agama kamu masih terasa “culun” dibanding yang lain. ---- Ini catatan pribadiku, kamu sih mungkin beda perspektif ya. Tapi boleh dong kamu baca dulu pendapat dan pengalamanku (sok-sok) ikut kajian :) ---- 1. Karena hidayah itu harus dijemput, bukan ditunggu Kadang kita mikir, “Aku belum pantes, masih banyak dosa.” Tapi justru dengan datang ke tempat yang baik, kamu sedang membuka pintu buat hidayah masuk. Bukan soal seberapa alim kamu sekarang, tapi seberapa mau kamu mendekat. Allah itu Maha Menuntun, asal kamu bergerak walau satu langkah. "Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim) 2. Lingkungan itu ngaruh banget Kita nggak bisa terus-terusan berharap iman kita stabil kalau lingkungannya isinya cuma hiburan, gosip, dan scroll...

Renungan Transjakarta Sore Ini

Image
Di balik kaca jendela bus, aku melihat bukan hanya jalanan, tapi juga bayangan diriku sendiri — perempuan dengan banyak peran dan warna. Ada hari-hari di mana aku merasa seperti tokoh utama yang kuat. Tapi jauh lebih sering, aku merasa seperti pemeran figuran dalam hidupku sendiri — sibuk memenuhi kebutuhan semua orang, sampai lupa bertanya:  “Apa kabarmu hari ini, wahai diriku?” Perempuan sering kali diharapkan jadi segalanya. Ibu yang lembut, istri yang sabar, anak yang berbakti, pekerja yang profesional, guru yang inspiratif, sahabat yang bisa diandalkan. Di antara semua itu, ada tumpukan cucian, tugas anak sekolah, deadline kerjaan, dan tangisan tengah malam. Rasanya seperti nonton pertunjukan sirkus — tapi akulah si pemain akrobat yang berjalan di tali sambil juggling piring, mencoba seimbang tanpa jatuh. Overwhelmed? Tentu. Tapi anehnya, aku juga bersyukur. Karena di balik lelahnya banyak peran, ada cinta yang menguatkan. Ada doa yang tak terdengar. Dan ada kekuat...