Mencintaimu Setengah Jam Sehari (Part. 2)
Pacarku Udarana, Masih ingat jelas aku minta kamu jadi istriku saat acara utama kita akhirnya akan selesai dan cabang kedai baruku segera dibuka. Kamu bilang pacaran dulu, dalam hatiku tertawa, "apa sih pacaran?". Menurutku itu hanya buang waktu dan membuka aibku sebagai calon suamimu. Aku mau kita pacaran setelah menikah, karena aku yakin kamu adalah calon istri dan ibu yang baik untuk masa depanku kelak. Iya, aku tau, kamu yang nggak yakin sama aku. Aku juga nggak yakin sama diriku sendiri. Maka hari demi hari kita lalui dengan pertengkaran tidak berarti. Apa sih maknanya perbedaan budaya dan kebiasaan kita kalau akhirnya kita harus menyesuaikan dan banyak kompromi sebagai suami-istri? Maka dengan ini, aku putuskan untuk mencintaimu setengah jam sehari. Aku yang akan telpon kamu, setiap jam 3 sore, setiap hari. Kita cerita hari itu, setiap harinya. Kenapa? Karena setengah jam adalah waktu yang paling tepat untuk saling mengikat tanpa rasa takut kehilangan. Karena sete...