Adaptasi

 Belakangan aku sering mengabaikan banyak hal. Dan aku sangat bangga bisa abai.

Sampai hari ini aku merasa abai malah mengantarkanku pada rasa kesal yang menumpuk di pojok persembunyiannya. Iya. Rasa kesal itu tidak pergi, tapi ngumpet di balik beberapa emosi lainnya yang memang dominan akhir-akhir ini.


Kepengen doa yang jahat-jahat, tapi takut berbalik padaku. Jadi aku doa yang baik-baik untuk diriku sendiri dan orang lain, biar kebaikannya juga kembali padaku.


Boleh kan, pamrih sama Tuhan?

Comments

Popular posts from this blog

Romantisme Allah Lewat Azan: Panggilan Mesra dari Langit

Why Making Everything Digital Is Important

Loneliness: It's Not Always About Who Texted You Last