Posts

Menyalakan Obor Nostalgia

Image
Iya, OBOR. Bukan cuma api biasa. Obor itu edisi api gede yang dwifungsi - memperindah atau menghanguskan. Ini catatan weekend ku yang rollercoaster. Siap? --- Awalnya cuma iseng. Gue nyalain lagi grup WhatsApp SMA yang udah lama sepi. Grup ini isinya temen-temen satu angkatan, plus beberapa adik kelas dan senior—termasuk dua orang mantan gue (yes, dua 😅). Bukan, bukan karena pengen balikan. Gak ada unfinished business, gak ada perasaan yang bersisa. Gue cuma... pengen bernostalgia. Pengen ngobrol seru lagi kayak dulu. Kadang kita tuh kangen masa-masa lugu dan polos, ketawa karena hal sepele, atau bahas momen-momen absurd pas SMA. Dan ternyata, berhasil. Grup mulai hidup. Satu dua orang mulai nimbrung. Obrolan ngalir ke arah yang menyenangkan—tentang siapa yang masih sering ketemu siapa, tentang guru yang dulu killer sekarang jadi pejabat negara, sampai soal siapa yang dulu sering kena hukuman atau ikut organisasi. Gue ikut nimbrung juga dong. Ikut mention temen-temen, termasuk satu ...

Kelas Realita, Cinta dan Anak Bahasa

Image
Tadi siang gue baru aja balik ke SMA gue. Bukan cuma sekadar nongkrong atau nostalgia, tapi kali ini gue diundang jadi pembicara di acara OSIS & MPK. Dan jujur, sih, rasanya campur aduk. Gila, gue yang dulu cuma anak polos kelas X yang bingung mau ngapain, sekarang bisa berdiri di depan adik-adik kelas yang lagi penuh semangat dan ambisi. Begitu gue masuk ke area sekolah, gue langsung disambut sama banyak tempat yang penuh cerita. Pemandangan ini bener-bener ngingetin gue betapa banyak yang udah gue lewatin di sini. Dulu gue merasa canggung, bingung, bahkan kadang merasa gak percaya diri. Tapi ternyata, semua itu berawal dari momen-momen yang ada di sekolah ini. 1. Kelas X: Dari Kelas yang Gelap ke Panggung Kehidupan Kelas gue dulu berada di sudut gedung yang agak jauh, jadi jarang kena sinar matahari. Tapi entah kenapa, di ruang itu banyak banget momen yang akhirnya bikin gue mulai belajar lebih banyak tentang diri gue sendiri. Waktu itu, gue masih belum tahu apa yang harus dilaku...

TEMENIN AKU YUK!

Image
 Berikut ini LIMA alasan dasar kenapa ikut kajian itu tetap penting buat kamu—iya, kamu —meskipun: cuma bisa datang sekali-sekali , niatnya masih naik turun , dan ilmu agama kamu masih terasa “culun” dibanding yang lain. ---- Ini catatan pribadiku, kamu sih mungkin beda perspektif ya. Tapi boleh dong kamu baca dulu pendapat dan pengalamanku (sok-sok) ikut kajian :) ---- 1. Karena hidayah itu harus dijemput, bukan ditunggu Kadang kita mikir, “Aku belum pantes, masih banyak dosa.” Tapi justru dengan datang ke tempat yang baik, kamu sedang membuka pintu buat hidayah masuk. Bukan soal seberapa alim kamu sekarang, tapi seberapa mau kamu mendekat. Allah itu Maha Menuntun, asal kamu bergerak walau satu langkah. "Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim) 2. Lingkungan itu ngaruh banget Kita nggak bisa terus-terusan berharap iman kita stabil kalau lingkungannya isinya cuma hiburan, gosip, dan scroll...

Renungan Transjakarta Sore Ini

Image
Di balik kaca jendela bus, aku melihat bukan hanya jalanan, tapi juga bayangan diriku sendiri — perempuan dengan banyak peran dan warna. Ada hari-hari di mana aku merasa seperti tokoh utama yang kuat. Tapi jauh lebih sering, aku merasa seperti pemeran figuran dalam hidupku sendiri — sibuk memenuhi kebutuhan semua orang, sampai lupa bertanya:  “Apa kabarmu hari ini, wahai diriku?” Perempuan sering kali diharapkan jadi segalanya. Ibu yang lembut, istri yang sabar, anak yang berbakti, pekerja yang profesional, guru yang inspiratif, sahabat yang bisa diandalkan. Di antara semua itu, ada tumpukan cucian, tugas anak sekolah, deadline kerjaan, dan tangisan tengah malam. Rasanya seperti nonton pertunjukan sirkus — tapi akulah si pemain akrobat yang berjalan di tali sambil juggling piring, mencoba seimbang tanpa jatuh. Overwhelmed? Tentu. Tapi anehnya, aku juga bersyukur. Karena di balik lelahnya banyak peran, ada cinta yang menguatkan. Ada doa yang tak terdengar. Dan ada kekuat...

Just Because It’s Viral Doesn’t Mean It’s Important

Image
Asli deh, kapan kita mau sadar yang viral itu belum tentu yang penting? Di zaman serba digital ini, apapun bisa viral dalam hitungan menit. Tapi pernahkah kamu bertanya, does going viral mean something really matters? Not always. What is "Viral Content"? Menurut Cambridge Dictionary , viral content is “something that becomes very popular by being passed from person to person, especially through the internet.” Menurut Jonah Berger dalam bukunya Contagious: Why Things Catch On , content can go viral karena beberapa faktor seperti: Emotional triggers (content yang memancing emosi, terutama emosi tinggi seperti marah, senang, takut), Social currency (orang ingin terlihat keren atau up-to-date), Storytelling (konten dibungkus dalam cerita yang menarik), Practical value (ada nilai guna langsung), dan Public visibility (mudah dilihat orang lain dan ditiru). Tapi here's the problem: not all viral content is meaningful . In fact, banyak sekali yang viral karena hanya ...

Why Teaching English Speaking Skills Is So Hard — And Why AI Alone Isn’t Enough

 I've been reactivating myself in a journey called PRIVATE ENGLISH TEACHER FOR SPEAKING SKILL. & just like my other decisions in life, I often turned myself to a corner and questioned "WHY THE HELL DID YOU ACCEPT THIS?!" hahahahahahahha. JK, I needed the money and the adrenaline rush too! Teaching speaking skills in English is one of the most rewarding, yet most emotionally demanding parts of language education. Unlike grammar or reading comprehension, speaking cannot simply be drilled through worksheets or fully automated with AI chatbots. It requires a human connection, a sense of safety, and most of all — encouragement. Over the years, I’ve noticed that many of my students struggle not because they can’t speak English, but because they don’t believe they can . The barrier isn’t just linguistic; it’s deeply psychological. Fear of making mistakes, of being judged, of “sounding stupid” — these are real fears, and no AI tool can fully soothe them. This is where the te...

Refleksi: Hidup Di Dunia Ini Sementara

Image
Kadang hidup tuh rasanya berat banget. Masalah datang terus, belum selesai satu, udah disambut yang lain. Sampai-sampai mikir, “Ini kapan selesainya, ya?” Tapi di tengah kepenatan itu, aku selalu coba ingetin diri sendiri: hidup ini cuma sementara. Kita cuma numpang lewat di dunia. Tempat tinggal yang sebenarnya itu nanti, di akhirat. Jadi kalau semua hal kita ukur dari sudut pandang dunia, ya wajar aja kalau terasa sesak. Tapi kalau kita mulai ngelihat hidup ini sebagai bekal buat akhirat, pelan-pelan beban itu jadi lebih ringan. Allah sendiri udah bilang di Al-Qur’an: “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al-Insyirah: 6) Dan Rasulullah juga pernah bersabda: “Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim) Kalimat itu dalam banget. Karena kadang yang bikin kita capek bukan masalahnya, tapi ekspektasi kita sendiri. Kita pengen semuanya lancar, sesuai rencana, dan cepat selesai. Padahal bisa jadi, justru di proses ya...