my pillow hates me.
aku duduk terpojok di ranjang besarku, berpikir keras sendirian tentang penyebab perceraianku. masih jelas teringat di sudut lain kasur itu, aku bercinta dengan mantan suamiku malam sebelumnya, kami bicara seru tentang pekerjaannya, tentang mimpi-mimpiku. setiap pagi, mulai kali ini, senyumku terulas pada sebuah bantal, kosong. tidak ada lagi bantal menumpu kepalaku, tidakpun lengannya menyangga leherku. aku namun tidak merasa sepi. pagi-pagi kali ini, senyumku makin banyak terlempar, ke barang-barang kenangan kami. sungguh suatu kebingungan untukku atas perceraiaanku. "you're like the best wife with the best sex in the whole world" pagi itu masih terngiang di pikiranku. aku bangkit membuka tirai kamar kami. "i wish all our problems could be solved by sex. i really do" lalu aku beranjak ke dapur setelah mengancingkan sekenanya kemeja kerja mantan suamiku di dekat tirai. "i wonder what we can do to work this ouy. we've been so good together. ...