Sunday 22 June 2014

My Thoughts For (and to) Indonesia

Pilpres sudah dekat, boleh dong ya anak sok tahu ini nulis sedikit pikiran dan perasaannya soal kenegaraan.

Sebelumnya, I'd like to give my respect and gratitude untuk pemerintahan BeYe. He's done quite good, salah satu indikatornya adalah keterpilihannya dalam dua periode berturut-turut, people had trust on him. Dari 10 tahun pemerintahan beliau juga ada kok numerous achievements despite some failures where he could have done better (on top of my head; Lapindo dan kasus penyadapan oleh Australia). Selebihnya, well SBY was quite good I shall say.

Now the two candidates; Prabowo - Hatta dan Jokowi - JK. Both of them have strength and weakness, and I am personally still confused, or in doubt, but I will make my choice this time.

Prabowo.
He is an expert in politics and diplomacy I think. Pengalaman dia mostly dari point of view pemerintah dan track record dia di militer (despite the rumours about human rights crimes on 1998) juga menunjukkan ketegasan. Ketegasan. Something yang nowadays sangat berguna dan I think is quite effective mengingat moral bangsa kita lagi merosot dan pride NKRI sedang goyah di mata Internasional. However, Prabowo punya potensi "kasar dan kejam" dalam memimpin, so this sort of image membuat beberapa orang khawatir tentunya, terutama para elit politik dan cendikia yang hobby banget sama soft diplomacy dan perdamaian alias lembek. Prabowo, again, is charismatic and his aura (or appearance is) very presidential. He is a strong candidate with established supporters and fierce image to maintain national pride. Strong drive untuk membangun bangsa jadi sebuah kesatuan yang disegani oleh dunia.

Hatta Radjasa.
Well, I should be really objective this time about this person. He has done significant improvements for Indonesia since he was Menteri Perhubungan back then. Hatta itu cerdas dan beragama, integritasnya terhadap bangsa harus diakui, as well as his charisma in leadership; he is wise. Sayangnya media terlanjur mengekspos berita tentang personal life dia yang kebetulan nggak se-cemerlang prestasinya di pemerintahan dan kerakyatan. Unfortunately Indonesian people are very touchy and sensitive about nyawa melayang rakyat tidak berdosa akibat anggota keluarga salah satu pejabat negara. We forget that what Rasyid did maybe has no direct thing to do with Hatta credibility as a VP candidate. Akibat pencitraan yang anjlok duluan, kehebatan dan potensi Hatta jadi tenggelam. He is a good partner for the strong and brave Prabowo; dia semacam mengimbangi ketegasan Prabowo.

Joko Widodo.
A typical guy from small town with amazing charisma and integrity to build the country based on people point of view. Karena pernah "susah", beliau jadi tau bagaimana menghadapi orang susah, dan beliau bertekad memajukan dan "memudahkan" yang susah. Jokowi adalah visioner yang dicintai rakyat karena memimpin dari hati. Didaulat oleh partai tua yang diketuai oleh dedengkot negeri, Jokowi sekilas seperti boneka politik partai ini, namun tersokong oleh track record beliau sebagai kepala daerah yang dinilai berani dan membawa perubahan. However, my silly opinion would say he is just a part of "the people", dan dengan "merangkul" masyarakat, there is no guarantee things are going to be better in his soft way, apalagi untuk level presiden negara Indonesia. He is just a potential rising star with many supporters dan simpatisan Jokowi memang patut diacungkan seluruh jari (kecuali jari tengah ya mungkin) dari segala kalangan. He wins everyone's heart and sympathy.

Jusuf Kalla.
A small person with a big mind. That's the only description I could say about him. Cerdas, berwibawa dan berani. A perfect figure for a VP, siapapun presidennya, JK pantas jadi wakilnya karena beliau seperti cahaya di tengah kalutnya posisi dan keadaan seorang presiden. Berangkat dari pengalamannya sebagai pengusaha dan pengalaman dalam pemerintahan, Jusuf Kalla punya modal cukup untuk memimpin negeri dan memberikan goresan intelektualitas dalam kepemimpinan. He is also a businessman, which surely will be a good use of economical matters in this country. Keterpasangannya dengan Jokowi sedikit mengaggetkan, and then he is also adding the softness of Jokowi's image; kerakyatan. I so much respect this person and I believe he has a strong view about making this country better. Whoever the president is, Jusuf Kalla will make a good VP. That's it.


Personally, kalau boleh request, I want Prabowo to be the president and Jokowi as the VP. They will make a good partnership of leadership in this country. But again, it's just my opinion, and I am very knowledge-less about politic and governance, so my view is very personal dan penuh mimpi ideal :D

Sebetulnya masih banyak point of view dan pendapat lain dalam membandingkan kedua pasang capres-cawapres periode ini. Namun buat kali ini cukup deh, gue  janji akan riset terus mengenai dua pasang ini biar nggak jadi voters shallow yang abstain dan pesimis sama negara sendiri. And whoever the winner is, I will support them and try not to become anarkis atau skeptis, dan tetap jadi warga negara yang baik :)

Good luck, my dear Indonesia. Selamat memilih dalam pesta demokrasi. Salam damai.