Sebagai alternatif transportasi umum yang terjangkau dan cenderung lebih mudah diakses, angkot tentunya jadi andalan banyak orang, terutama di Jakarta. Gue pribadi cinta banget sama kemudahan dan akses naik angkot yang memang super murah dan gampang karena lewat depan gang rumah dan langsung menuju ke terminal utama; Pulo Gadung. Yang belakangan jadi pet-hates gue adalah: mental para penumpang yang malas dan individualis serta berpikiran sempit. Gue paham, tujuan orang naik angkot pada umumnya sama kok; gampang, murah dan gak jalan jauh dari tujuan maupun rumah. Sama, gue juga mikir gitu. Pet hates gue adalah ketika seorang penumpang turun di satu titik, selalu ada penumpang lain yang sebenernya titik tujuannya deket dari tempat si penumpang pertama berhenti. Ngeselinnya, dia memilih untuk nggak turun, dan sang supir yang baru naikin perseneling dari gigi 1 ke gigi 2 karena mau nambah kecepatan harus dihambat sama suara "kiri bang" dari orang yang sbenernya tadi bisa berhenti...