Thursday 24 December 2015

Langit Sore Di Bulan Desember

I'm pregnant. There, I said it.

Desember 2015 adalah mungkin Desember paling cantik seumur hidupku setelah kukira perjalanan ke Turki tahun lalu di waktu yang sama dengan mamaku. Tahun ini, aku merayakan Desember bersama suami dan jabang bayi. Rasanya beyond happy.

Aku selalu yakin nikmat Tuhan itu datangnya bertubi-tubi dan bentuknya berseri-seri. Seri Desember ini dimusuhin papa, masih, tapi ada nikmat lain dalam seri suami. Suamiku penyayang, kemungkinan besar karena jiwanya masih kekanakkan sehingga manja masih begitu terasa dari dirinya. Keuntungan buatku disayang saat hamil, keuntungan buat bayiku juga karena papanya penyayang walaupun perkasa.

Most of the times lately, kegiatanku makin sedikit tapi beratnya makin berat. Aku senang menjalaninya karena sepertinya Tuhan kasih nikmat berupa kuat. Setiap ke dokter aku selalu bersyukur aku menjaga diriku dari yang buruk, yaa meskipun satu dua bahaya masuk. Aku selalu bersyukur setiap dikasih lihat anakku dari USG, rasanya ingin segera jumpa.

Despite semua rasa yang harus kutahan dan ambisi yang harus terbatalkan, si anak bayi ini seperti memberikan spirit lain yang tetap membuatku semangat. Mungkin satu dua hal gagal dan terhalang karena keadaan dan tanggung jawab, tapi kemudian empat lima hal datang sebagai pelengkap dan ya kuanggap nikmat. Bahagia rasanya diberikan kesadaran untuk terus bersyukur dan berbaik sangka terhadap hidup. Bahagia rasanya dikelilingi orang-orang yang perhatian dan penuh kasih sayang, keluarga yang lengkap dan teman-teman yang sigap.

Aku nggak sabar ketemu bayiku dan memulai petualangan jadi seorang ibu. Aku nggak sabar menjalani malam-malam begadang dan suara tangisan bayi. Aku nggak sabar menyodorkan kameraku merekam kelucuan anakku berkembang dan belajar. Aku bahkan nggak sabar dengan drama suami istri atau keluarga yang katanya bikin sesak dada. Aku nggak sabar melihat dan merasakan babak baru dalam hidupku, dan inginku belajar tak terbendung ingin menjumpai hal lain lagi yang belum kurasa sebelumnya.

Tuhan, kuatkan aku, bayiku dan keluargaku.