Refleksi: Hidup Di Dunia Ini Sementara

Kadang hidup tuh rasanya berat banget. Masalah datang terus, belum selesai satu, udah disambut yang lain. Sampai-sampai mikir, “Ini kapan selesainya, ya?” Tapi di tengah kepenatan itu, aku selalu coba ingetin diri sendiri: hidup ini cuma sementara.


Kita cuma numpang lewat di dunia. Tempat tinggal yang sebenarnya itu nanti, di akhirat. Jadi kalau semua hal kita ukur dari sudut pandang dunia, ya wajar aja kalau terasa sesak. Tapi kalau kita mulai ngelihat hidup ini sebagai bekal buat akhirat, pelan-pelan beban itu jadi lebih ringan.

Allah sendiri udah bilang di Al-Qur’an:

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
(QS. Al-Insyirah: 6)



Dan Rasulullah juga pernah bersabda:

“Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.”
(HR. Muslim)



Kalimat itu dalam banget. Karena kadang yang bikin kita capek bukan masalahnya, tapi ekspektasi kita sendiri. Kita pengen semuanya lancar, sesuai rencana, dan cepat selesai. Padahal bisa jadi, justru di proses yang berat itulah Allah lagi bersihin hati kita, nambah pahala kita, dan ngangkat derajat kita.

Jadi sekarang, setiap kali lagi ada masalah, aku coba tarik napas, tenangin diri, dan bilang: “Ini cuma ujian. Ini bukan akhir. Allah nggak akan kasih cobaan yang di luar batas.” Lagipula, nggak ada jalan buntu kalau bareng Allah. Selalu ada jalan keluar—kadang lewat doa, kadang lewat orang lain, dan kadang cuma butuh waktu.

Fokus aja ke tujuan akhir: pulang ke Allah dengan hati yang bersih. Dunia cuma persinggahan. Kita tinggal sebentar aja di sini, jangan sampai terlalu berat membawa beban yang seharusnya bisa dititipkan ke Allah.

Comments

Popular posts from this blog

Romantisme Allah Lewat Azan: Panggilan Mesra dari Langit

Why Making Everything Digital Is Important

Loneliness: It's Not Always About Who Texted You Last