Posts

Showing posts from May, 2011

the campaign

Image
"Okay, that's it. You see every detail about her and we are so willing to stop her" Derrick menutup layar presentasinya tentang Charlie, public enemy di kampus saya. Derrick benar-benar jenius, mempersiapkan semuanya dengan sempurna. Saya pikir ini cuma tugas akhir semester, tentang 'handling crisis' dan seperti biasa, Derrick muncul dengan ide jeniusnya: personal crisis. "I got it. She's annoying, arrogant, selfish and... impolite. What's your idea to stop her?" Saya penasaran dengan ide penyelesaiannya. "We'd ban her from social life. Kidnapping, internet propaganda, magazine, word-of-mouth" "Wow. What? Those all only gonna make her even more famous" saya terbelalak mendengar idenya yg 'cetek' "Are you siding on her? Do you know that we have to do something about this?" "I am not a close friend to her, I don't think I'll be able to be so. But looking at what you're planning...man, ...

intermezzo

Saya lagi banyak-banyak merenungi nasib. Issue paling baru dalam hidup saya adalah berangkat ke UK atau stay di tanah air. Saya sendiri agak miris, hobby nulis saya sejak saya SMP terlihat disignifikansinya melalui sebuah tes selama 3jam tentang kompetensi dan kualifikasi saya dalam bahasa Inggris. IELTS itu seperti buah simalakama, nggak enak dikerjain, tp nggak bisa dilupain. Writing saya menurut ukuran IELTS nggak kompeten, saya heran, katanya frekuensi nulis bisa mempengaruhi kualitas tulisan. Apa karena sourcing saya sampah ya, jadi ya tulisannya sampah juga. Saya jadi kangen guru-guru saya di EF dan Oxford, lebih kangen sama murid-murid saya di BBC dan St. Theresia. Mereka gimana ya kabarnya? Anyway, saya lagi mengerutkan kening menatap layar netbook saya. Rasanya bakat 'merusak' saya semakin meningkat levelnya; selain perasaan orang, saya juga sering merusak peralatan di sekitar saya. Beware: pastel the destroyer. "Memory too low" katanya, saya jadi bingung...

di antaranya

"i need to move, if you can't then let's just call it quit" Langgar membereskan kertas-kertas ujian di meja kecil di kostan-nya. Delia menatap kosong pada layar laptop Langgar di lantai. Angin pelan dari kipas angin di pojok ruangan meniup-niup rambu bagian depannya yang berantakan. Ini permintaan yang cukup berat, sudah setengah tahun lebih mereka berbagi barang haram, lalu sekarang Langgar mengajaknya berhenti dengan ancaman putus. Delia merasa bimbang dan ragu pada dirinya sendiri, antara akan kehilangan seorang Langgar yang selalu menemaninya dan membantu dalam berbagai hal, atau kehilangan kebiasaan buruknya memakai narkoba dan ketakutannya akan rasa sakit yang tak tertahankan. Rasa takutnya menjadi berlebih lebih saat Langgar bilang akan berjuang mati-matian berhenti menjadi pemadat. "aku juga mau coba, tapi aku nggak mau lagi pacaran sama kamu kalo gitu" "nggak masalah, selamat berjuang, you are free now" logat jawa Langgar tidak membu...

secarik catatan dari kubikal saya

tulisan menepati janji ini saya buat tengah malam saat tiba-tiba terdengar suara khas dari kantor saya yang baru saya tinggalkan. memang mimpi yang aneh. however, sebenernya saya mau mengabjad semua rekan kerja saya, tapi karena keterbatasan waktu dan tenaga, jadi saya highlight aja ya. i just want to share my unforgettable moments and people arounf me. let's start over. 1. Meylanie Suhandini, Reino Praptama dan Hanatazha Chatrien. Saya nggak tau cara misahin 3 nama ini dari urutan pertama di list saya. Mereka orang-orang yg pertama kali ada di dekat saya (physically and mentally) waktu saya di DHL. Learnt a lot from these mates. Up until now, I still caress them as much as I did when we were together there. 2. Devi Novianty. The bestest supervisor yg pernah saya temui. Nggak galak meskipun saya punya sejuta kesalahan, keluhan dan kekurangajaran. Selalu sabar dan terbuka dalam banyak pelajaran. Smart dan selalu mau membantu dan membimbing. She's a good mother indeed, and ...

maintaining the relevant subordinate

"Remember to shut down the main switchboard and take a really good look at the weakest beep, understood?" Aku memastikan Louis memahami sirkulasi pergerakan paralel waktu yang akan kami mainkan. Aku akan kembali lagi untuk ketiga kalinya. Eksperimen berbahaya ini benar-benar menantang dan aku harus menyelesaikannya. "Every life cycle in this paralleled time machine could risk the main person's life himself. Professor Dwight is a kind of risky person in this particular experiment" aku mendengar Albert menjabarkan sistem kerja kami dari luar laboratorium isolasi. Aku mendengar juga salah satu mahasiswanya menanyakan umurku dan Albert dengan lantang meralat perkenalannya tentang namaku, "sorry, forgot to introduce you properly, the youngest Professor of Sylar Laboratory, Irwin Dwight" aku bisa merasakan mahasiswa-mahasiswi itu ber-whoo ria mendengar namaku disebutkan dan prestasiku dijabarkan. Namun aku memilih fokus pada return ketigaku. Kali ini targe...