Monday 23 May 2011

intermezzo

Saya lagi banyak-banyak merenungi nasib. Issue paling baru dalam hidup saya adalah berangkat ke UK atau stay di tanah air. Saya sendiri agak miris, hobby nulis saya sejak saya SMP terlihat disignifikansinya melalui sebuah tes selama 3jam tentang kompetensi dan kualifikasi saya dalam bahasa Inggris. IELTS itu seperti buah simalakama, nggak enak dikerjain, tp nggak bisa dilupain. Writing saya menurut ukuran IELTS nggak kompeten, saya heran, katanya frekuensi nulis bisa mempengaruhi kualitas tulisan. Apa karena sourcing saya sampah ya, jadi ya tulisannya sampah juga. Saya jadi kangen guru-guru saya di EF dan Oxford, lebih kangen sama murid-murid saya di BBC dan St. Theresia. Mereka gimana ya kabarnya?



Anyway, saya lagi mengerutkan kening menatap layar netbook saya. Rasanya bakat 'merusak' saya semakin meningkat levelnya; selain perasaan orang, saya juga sering merusak peralatan di sekitar saya. Beware: pastel the destroyer. "Memory too low" katanya, saya jadi bingung, wong mbuka netbook-nya aja sebulan sekali (ssstt, saya tau persis dosen saya nggak akan baca blog ini dan maki-maki saya karena nggak rajin baca e-books) masa udah memory low? Untu!



Beralih ke dokumen dan file yg harus saya hapus. Bengong lagi, kenapa folder foto mantan pacar masih ada? Jangan-jangan dia menyelinap ke kamar saya untuk masukin foto-foto kami *tampar diri sendiri* saya kayaknya butuh sedikit morfin untuk otak saya, mulai sakit. Hapus file and folder.




By the way, tadi sore saya habis meeting dengan seorang Singapur, rekanan kerja papa yang menyarankan saya kerja di Marina Bay, karena mereka baru buka. Saya mikir keras: "apa gua sudah cukup seksi untuk jadi hostess di casino?" Lalu pikiran saya buyar waktu dia klarifikasi "they are having fast-moving human resources, therefore people for promotion and public relations are constantly needed" alhamdulillah, saya kira dia nggak bisa baca pikiran saya.



Saya mau nulis cerita lagi, lanjutan dari kisah Bram dan Langgar. Seru juga ya bercerita tentang tokoh-tokoh sama dgn orang yg berbeda-beda. Yang kepo sih lumayan juga, tapi yang salah paham nggak kalah banyak. Saya juga udah mengurangi kejang otot dan otak karena argumentasi dengan pacar saya mengenai publishing my blog. Bukan, bukan karena akhirnya saya ngalah dan memilih publish blog saya, tp karena kami nggak ada waktu lagi utk ribut soal itu (tenang, saya tau dia nggak baca blog saya, jadi nggak perlu repot siap-siap terima kritik dari dia yg suka protes 'diskusi' kami yg saya sebut 'debat') *LOL*


Nanti ya, saya tulis cerita lagi. I don't write what I can talk, I don't talk what I can write. So me.

No comments:

Post a Comment