Wednesday 31 December 2008

terinsipirasi kecepatan udara

Tadi pagi adalah saat pemicu adrenalin tercepat sepanjang minggu ini.
hari rabu lagi, kelabu dan mengkilat.. berkontrasan dan meraung mengisi rongga jendela.
Kalo gue inget-inget lagi, kapan terakhir gue minum kopi?
gue minum kopi terakhir bulan september. tapi tadi pagi, gue lagi mengisi hati dengan kafein dan sdikit amoniak dalam dalam. nikmat.

Peluh mengering di tangan, terbasuh amarah dan logika, senang dan berteriak.
Mencari nada dalam penatnya Jakarta, gue menmbus ulu hati penjual roti.
Terambil trus gue simpan jauh ke benak kemarin.

Apa sih?mulai gak jelas.
Sementara Palestina menggempur neraka, gue tertawa membayangkan air dan udara.
Membiaskan pelangi dan pelangi lalu pelangi lagi.
Sepi, menuang rindu pada angin dan pelangi.
Menyambut tangisan akhir tahun, dan mengakhiri canda dengan sebuah ciuman.
Melanjut ke ujung jalan, dan siap-siap membuang tanah kedua.

tyo, knapa gak ada kabar?
bobby, knapa sibuk dengan rindu gue?
jehan, kenapa tdi pagi gak subuh?

*phele si pecundang, menghabiskan waktu dengan hina dosa.

No comments:

Post a Comment