Posts

Showing posts from November, 2009

serta sembillan orang yang

(kalo boleh) saya sangat iri adalah: 1. Adik saya Abdy Erka Putra. for being so careless about around and succeed to ignore anyone he hates. also bringing cellphone to the dining room and text-ing his girlf without the sound "smsan trus, pacaran trus kamu" from mama and papa. 2. The sweet girl named Nandhika Putri. for being smart yet beautiful. she has her own serenity to looked awesome and everybody is just like love her and her kindness. she's mostly perfect. 3. Papaku si tampan Irkam. for being strong and even stronger, he never gives up on everything he's wanting in his life. his passion inspires me to live longer and stronger. we ARE living in this world to fight for everything we want, we need. 4. Current boyfriend Jehan Arwianto. for being soo humble and making everything acceptable. his patience is similar to my mom, except her expectation of me being open and closed. i don't mind at all having him even though everyone is like saying "no" to us...

korelasi antara penelitian kualitatif, bahasa belanda dan yoghurt

hujan malam ini sejuk deh, ditengah bisingnya godaan revisi, gue membasahi kerangka pintu mobil gue dengan goresan yogurt beku. lalu angin pendingin kamar gue seperti meniup niup kabel laptop, pelan, dingin, beku dan mengajak gua untuk tidur, tidur ditengah tumpukan kamus literatur dan bahasa asing untuk ditertawakan. bullshit! keterlambatan pengantaran barang oleh kurir mungkin disebabkan banyak faktor, bisa internal bisa eksternal dan dari keduanya, gue nggak begitu peduli. masa?? menunggu azan, panggilan Tuhan. untuk meratap, meringis, mengantuk.. kenapa manusia tidak berkawan dengan hewan? karena hewan bisa menyamarkan tangisan dan tawanya (kecuali burung beo bodoh yang nggak punya identitas pribadi, ask me why?) lalu gue melirik arloji bermerek pasar, 22.00 itu jam sepuluh malam waktu indonesia, sebenarnya Tuhan memasangnya satu malam. kan jam karet. mendung, bertahan donk sampe besok pagi, karena pelangi dan embun bisa bercinta, biar gua punya makna dalam tiap tulisan gua. kan en...

semakin

banyak yang pergi meninggalkan kenangan, kesalahan, kesempatan dan pertanyaan. apa sih?

that was our last meeting

i felt the rain drops in my skin, face skin, so wet that i can hide my tears among it. i'm glad to be alive, eventhough with this wet skin. i wish this rain could also drop in his face, so at least i don't see hum crying. I often wonder why he has to cry, cause i think he is strong, neither any death of anyone could possibly make him cry. because somehow, he forbids any tears in his life. Tonight, i see him crying.. no too loud, but it was quite hard. it was like reflecting his deepest heart. that he is sad. What is sadness? "when i don't see you smile" but this is the raindrop, not tears. "really, good then.." i wonder if that was our last meeting, our last ice cream, our last movie, our last meal our last hug. that was sweet, cause i think more mouth will kill us, so i chose to enjoy and save every memories i talk to God tonight, whereas he talks to God tonight, either. i smiled, glanced at every flash of the light I smiled feels like i see tomorrow, a...

at last

Image
bukanlah judul lagu yang liriknya akan gua tulis disini, ini hanyalah sebuah kata yang gua ungkapkan ketika gua baca kualifikasi menjadi flight attendant di singapore dan malaysian airlines dan berakhir dengan kualifikasi yang lebih berat dari sekedar toefl dan tinggi badan: kewarganegaraan. Gua sendiri bukan fanatik dengan negara gua, tapi gua merinding setiap gua denger lagu Indonesia Raya. hmm,, mungkin setiap denger itu, arwahnya WR SOEPRATMAN menghampiri gua, jadi gua merinding. entah, gua nggak lihat dia. gua cuma denger lagu ciptaannya. Gua juga nggak ngerti politik, cuma umbaran opini tanpa dasar kuat yang gua lontarkan setiap mata kuliah DR Ari, mungkin sekarang pengetahuan gua bertambah melalui jalur insting. Seringnya gua lihat pemberitaan dan racun-racun media yang menuntaskan cerita (atau orang lebih suka menyebutnya "berita") dengan pertanyaan-pertanyaan yang justru membuat otak gua semakkin girang dan senang berpetualang menebak endingnya. Hebatny gua, tebakan ...

I was

Name: Sylvia Treasures Age: 29 Blood-type: A Nationality: Bulgary Height/Weight: 175/50 Occupation: Model "anjing!!!" adalah kata pertama yang keluar dari mulut gua pagi itu. Manager gay gua membua korden kamar hotel selebar-lebarnya dan gua harus terbangun dengan sentakan sinar matahari yang sadis melumpuhkan pandangan gua sambil terus menahan sakit kepala. Gua mencoba mengingat berapa botol bir yang semalam gua tenggak dengan teman-teman catwalk. "and you remember how many photoshoot for this weekend right? twelve spots plus two interview in the South Cafe" "trus jangan lo berani bilang kalo sekarang udah jam 8?? ini baru jam 8!!!" Gua berkata lirih padanya sambil mecoba menarik selimut gua namun Eddy terlanjur melipatnya di sebelah kasur raksasa itu. kasur itu begitu nyaman, bantalnya wangi dan plafonnya bermotif sendu. Benar-benar hotel sempurna untuk ukuran gua yang hobi berkelahi dan memaki orang dalam keadaan mabuk. Seketika Blackberry Sidekick gua ...

Pertemuan si Hearty dan si Senseless (6)

Lima belas menit berlalu, Hearty sudah mengalihkan pandangan kembali ke kaca jendela sementara Senseless benar benar telah lelap dalam tidurnya. Perjalanan lumayan jauh ini mulai terasa menjengkelkan bagi Hearty, namun ia memilih sabar dan cenderung memikirkan hal-hal seru sesampainya di kota tujuan. Ia membayangkan saat-saat menyenangkan selepas tugas dan bersantai di hotel murah yang telah disiapkan oleh kepala cabang. Pikirannya melayang saat tiba-tiba cengkraman kuat terasa di bahu kirinya. Hearty menoleh dan dilihatnya Senseless sedang panik menyadari................................................... banyaknya darah yang keluar dari hidungnya. Seketika Hearty bersikap sigap terhadap gejala mimisan. Dikeluarkannya kotak P3K mungil dari dalam tasnya dan beberapa lembar tissue. Senseless tidak bereaksi apa-apa namun membiarkan tangan Hearty menggerayangi hidungnya. Sesaat kemudian Hearty pergi dan kembali ke tempat dudukny sambil menyodorkan minuman isotonik kepada Senseless yang me...

I QUIT LYING SINCE......

I was in the sixth grade of elementary school and my first assignment that year came from a mathematics teacher. He asked me to do three pages of questions without even explained any single thing to me about the subject. I was shocked yet challenged. I tried my best to do it myself and finally at the end of the night, I did all the problems and perfectly scored by my teacher. Friday was my last-day of school and I had sports subject that day. I changed my uniforms into a brilliant and sporty trainings and I went to do the warming up. I was not very good in football but I was the fastest runner amongst my classmates. I was so proud of that. Every Saturday night, I went to my violin lesson. My teacher was impressed by my talent in music. He admitted that I was his smartest student even compared with his old-students. I played several hard tunes and I almost won the violin competition that day. My teacher still calls me "runner-up" until the day he died. He passed away after awa...

Pertemuan si Hearty dan si Senseless (5)

Sesaat matanya menangkap bayangan Senseless bergerak, konstan membuka headphone dan bangkit dari tempat duduk. Hearty tidak menoleh, hanya mengiringi bangkitnya Senseless ke bagian depan bus, lalu bayangannya tak lagi terlihat lewat kaca jendela itu. "Mau kemana tuh anak?" Hearty melongok mengikuti langkah kaki Senseless mendekati supir. Terlihat olehnya Senseless berbicara agak serius dengan kondektur dan supir sampai beberapa saat kemudian, bus memasuki SPBU. Anehnya, bus tersebut tidak mengisi bahan bakar, melainkan hanya parkir di dekat pintu keluar dan Senseless menunjuk ke belakang ke arah Hearty. Lalu Senseless turun sambil menyulut rokoknya. Ternyata ia ingin ke toilet. Hearty hanya menggelengkan kepala karena dalam otaknya kini bercampur rasa kesal, bingung dan penasaran terhadap tingkah laku Senseless. Hearty bangkit dan mendekati sang supir. Hearty: mau kemana katanya pak? Supir: lha, dia bukan suamimu mbak? Hearty: hah? suami? Supir: iya, tadi mas itu bilang mau ...