Tuesday 24 November 2009

korelasi antara penelitian kualitatif, bahasa belanda dan yoghurt

hujan malam ini sejuk deh,
ditengah bisingnya godaan revisi,
gue membasahi kerangka pintu mobil gue dengan goresan yogurt beku.

lalu angin pendingin kamar gue seperti meniup niup kabel laptop,
pelan, dingin, beku dan mengajak gua untuk tidur,
tidur ditengah tumpukan kamus literatur dan bahasa asing untuk ditertawakan.
bullshit!

keterlambatan pengantaran barang oleh kurir mungkin disebabkan banyak faktor,
bisa internal bisa eksternal
dan dari keduanya, gue nggak begitu peduli.
masa??

menunggu azan, panggilan Tuhan.
untuk meratap, meringis, mengantuk..
kenapa manusia tidak berkawan dengan hewan?
karena hewan bisa menyamarkan tangisan dan tawanya
(kecuali burung beo bodoh yang nggak punya identitas pribadi, ask me why?)

lalu gue melirik arloji bermerek pasar,
22.00
itu jam sepuluh malam waktu indonesia,
sebenarnya Tuhan memasangnya satu malam.
kan jam karet.

mendung, bertahan donk sampe besok pagi,
karena pelangi dan embun bisa bercinta,
biar gua punya makna dalam tiap tulisan gua.
kan enak terlihat pintar gitu.. :)

seulas senyum,
nampaknya mengejar awal bulan depan,
untuk menyanyikan lembaran uang dan hymne-nya.
tentang lagu kebangsaan para jenaka.

aduh, kenapa sih dengan skill menulis gua yang sekarang menyamai perubahan musim Indonesia?? nggak suka deh kalo nulis yang sama sekali nggak ada makna gini. sial, emang nggak pernah bermakna, tapi tiap inget babhank, dimas, innue dan tyo suka membaca blog gue (pede mampus!!), jadi gua harus terus menulis..
bahkan ketika nggak ada lagi yang baca blog gua, gua akan tetap menulis,
karena the less reader, the better!!

:)

No comments:

Post a Comment