Tuhan menghadiahkan kematian padaku.
Di antara sekian nyawa yang telah saya bunuh.
Di antara sekian rupiah yang saya gelapkan.
Di tengah memori saat aku meracuni kedua orang tuaku pada makan malam itu
Di tengah ingatan saat aku membakar mesin mobil sister saat ia hendak ke sekolah
DI tengah ingatan saat aku menyayat hati dalam brother yang sedang jatuh cinta.
Waktu saat itu berhenti, hatiku terpanggil untuk berhenti berbuat dosa.
Saat dimana aku berdiri diam, menatapi semua kesalahan dan perbuatanku.
Sedikit di antaranya adalah suatu yang sia-sia,
Selebihnya adalah celaka dan dosa.
Saat itu juga terdengar sayupan suara, gemintang uang yang saya habiskan untuk berfoya
Dan denyut nadi saya terasa semakin keras dan terus mengeras.
Saya menatap kosong ke dalam jiwa saya
Saya dipanggil untuk berhenti berdosa.
Saya memutuskan untuk bertaubat,
Lalu saat saya melangkahkan kaki meninggalkan kenistaan,
Kaki saya terjerat, terikat dan saya terjerembab,
Saat itulah, dimana sebuah makhluk besar, berwarna hitam menghampiri kaki saya,
Menatap hampa seperti saya menatap dirinya.
Dia berkata.
Lalu saya mati.
No comments:
Post a Comment