we do things we don't actually want.
"sayang, nikah yuk!" seketika mata Airin membelalak menatap Kia terkejut. Ia terjebak dalam tiga menit tayangan ulang di otaknya ke masa tiga minggu lalu. Dimana ia membahas masalah pernikahan dengan Ibunya, dan itu bukan hal mudah untuk Airin karena ia harus meyakinkan Ibunya bahwa dalam jangka dua tahun, Airin akan berusaha sudah menjadi istri seseorang; either Kia atau siapapun yang serius dengannya. *** "Memang Kia nggak serius sama kamu, nak?" Adonan banana bread di tangan Ibu mulai membaik dan hampir siap di panggang "Serius sih kayaknya, Bu. Airin aja yang belum yakin sama diri sendiri" Airin sibuk menyiapkan loyang-loyang yang akan menjadi alas cetakan banana bread Ibunya. "Kok kamu?" "Airin nggak yakin bisa membahagiakan suami Airin nanti, belum tuntutan jadi Ibu rumah tangga, seandainya bener sama Kia. Kayaknya Kia mau punya istri rumahan gitu, Bu. Sedangkan kerjaan Airin kan Ibu tau sendiri, harus sering keluar rumah dan bi...