Sunday 16 September 2012

being too busy to see the obvious.

pagi tadi saya ran into an old British veteran, he was bloody nice dan orangnya masih semangat banget di umur 70an. Dia cerita services dia di masa King dan Queen 60 tahun yang lalu, dan dengan bangga menunjukkan badges dan medal dia di baju yang terbungkus coat tebal. Tongkatnya kokoh dan baretnya terpasang rapi menutupi kepala yang rambutnya memutih.

Saya berkali kali bilang "that is fantastic", "how beautiful" dan "awesome!" setiap dia cerita setiap medal yang dia dapat. Lalu kepikiran pejuang-pejuang veteran Indonesia yang namanya nggak tercantum di buku sejarah.


Saya yakin segelintir makhluk tua renta itu dulunya gagah dan berwibawa, jasanya membawa saya secara nggak langsung ke benua seberang untuk menuntut ilmu, namun terkadang saya terlalu silau dengan modernisasi jaman sehingga saya nggak notice sejarah. The only thing that I could remember about heroism is veteran house near Manggarai. Nggak pernah keliatan aktivitas siapapun di rumah itu, dan setiap upacara 17 Agustus atau 10 November, pikiran saya melayang ke rumah-rumah veteran lainnya di negeri Indonesia; apakah benar para pejuang itu dirawat dan diayomi oleh negara. Sepertinya ini akan jadi bahan ulikan terbaru buat jiwa kepo saya; pejuang veteran di Indonesia.

Saya ingat beberapa waktu lalu televisi swasta menayangkan kehidupan para pejuang kemerdekaan. Sayangnya cuma sekitar 3 episode, regardless betapa cueknya saya sama televisi selama lima tahun terakhir ini. Lalu barusan saya googling dan baca-baca tentang para veteran di Indonesia, dan menarik, ternyata pemerintah Indonesia punya website untuk mereka. Tingkat kepo saya melunjak kepada aplikasi dan implementasi apa yang disebutkan dan diidealkan oleh keputusan presiden atau pemerintahan. Seru banget juga bahwa ada subscription majalah veteran Indonesia yang terbitnya triwulan; THE LATEST ISSUE OF INDONESIAN VETERAN MAGAZINE.





Sekelibat baca pencitraan perlakuan buruk tentang perlakuan pemerintah dan negara kepada veteran, tapi liat-liat lagi website-nya dan cross check pemberitaan... saya jadi tertarik beneran tentang keadaan mereka sebenernya. Mau ah, sepulang ke ibu kota nanti menggali lebih dalam tentang keadaan para veteran, dan beneran deh, menurut saya mendengarkan kisah perjuangan bangsa sendiri dari para pahlawan Indonesia pasti akan lebih "wow fantastic" daripada veteran Inggris. Selain menghargai dan mengingat sejarah, kita jadi bisa self-reflection seberapa banyak kontribusi yang sudah kita berikan pada negeri yang (katanya) sudah merdeka dari penjajahan ini. MERDEKA!

No comments:

Post a Comment