Posts

Showing posts from December, 2009

saya suka susunya

baru saja selesai mengenang keributan di situs jejaring sosial yang pernah saya sebabkan. diperkarakan hanya satu pertanyaan yang tidak saya temukan jawabannya, maka saya bakar gubuk itu agar keluar isinya. ternyata padi biasa yang serba normal tanpa hama. hanya saja ketidaksempurnaan padi tersebut memancing saya untuk terus tertawa dan tertawa. akibatnya saat ini? bukan suatu hal besar karena dari skala 1-10, saya hanya rugi 0,18. bukan jumlah besar dibanding rencana pembakaran-pembakaran lainnya. ada lagi satu kasus dunia jejaring sosial yang membuat saya tertawa sambil bertanya. sebuah kisah dan fenomena yang tetap membuat saya tertawa, bukan bahagia, hanya kebersyukuran tentang "langit di atas langit" lalu saya mulai mengaca, saat saya mulai berani mencela, adakah itu akibat dari luka lama yang menjadi kepermisian (excuse) untuk balik melukai hati seseorang yang tidak (terlalu) bersalah pada saya. saya sekarang ingin tertawa karena hukum karma yang begitu mulia. ampuun.. ...

few words from my thesis proposal

Image
1.3 Study Objectives This research will be focused on how a sexual advertisement in type of nudity communicates to the public. Communication message that brought by the printed commercials must have certain meaning in delivering ideas to influence people’s mind. Since mass media is a wide coverage tool, there must be a strong reason and plan to communicate using this theme. This research has an objective to analyse what message is contained within a nude commercial. Elaboration about the analysis will then be concluded as information that there is certain intention of using nudity to display a message. I will also try to interpret the meaning of certain commercial that use nudity as its element and figure out the reason why does that idea been used. At the end of the research, I will conclude the interpretation of the message within the commercial with nudity theme. This conclusion then is a proof to certain theory that I will use during the research. Another objective of the research ...

saya stuck menulis dan ingin menulis

if there's any idiom to describe a person who has no friend, than I am friendless. I dont have friends unless if "friends" is the term to describe people to laugh with and to share jokes with..no other more. One thing that was very absurd is my friend's statement "rumahlo kayal pesantren, nggak bisa ngebir, nggak bisa ngerokok.." well, 1. nggak pesantren kok, karena perselingkuhan dan kebohongan berkembang biak disini. sedikit orang pegang al-quran dan nggak pernah ada khutbah jumat, nggak pernah ada imam, nggak pernah ada pengajian, dan nggak ada kitab kuning. 2. ya, no drinks here, no alcohol, no cigarettes unless you are the only person who makes money for the whole family, termasuk lo yang bs bersembunyi bersama asap rokoklo dan botol bir. nggak perlu khawatir, gua mengkoleksi parfum untuk menghilangkan jejaknya. 3. bukan pesantren, tapi bukan diskotik juga! nggak ada kebisingan suara musik dan dentuman teriakan manusia lapar dunia. nggak ada narkoba yan...

the premier

age of 1 is my premier moment to have a birthday, to have mom and dad. age of 2 is my premier moment of being an older sister to my sweet brother. age of 3 is my premier moment of being an uptown little girl living in a 2x2 m. age of 4 is my premier moment seeing my parents struggling in earth age of 5 is my premier moment to see "friends" age of 6 is my premier moment of sharing mom to another brother age of 7 is my premier moment of going to a place called school age of 8 is my premier moment of being popular and hated around age of 9 is my premier moment of loosing someone age of 10 is my premier moment of having best-bad friends age of 11 is my premier moment to live as a wannabe uptown girl age of 12 is my premier moment of being free and hated by everyone age of 13 is my premier moment of feeling in love age of 14 is my premier moment of having enemies and enemies age of 15 is my premier moment to be a real woman with monthly sickness age of 16 is my premier moment as t...

tiba-tiba nggak nafsu nulis (lagi)

Dear Fathur, Aku udah nggak nangis lagi tiga hari ini. Saat nulis surat ini pun aku nggak nangis sama sekali. Mungkin egois kalo aku minta kamu telpon aku tiap malem. Mungkin egois kalo aku minta kamu ke Belanda tiap tahun. Mungkin egois kalo aku mau kamu selalu perhatian sama aku. Mungkin egois kalo aku mau kamu selalu bales email aku. Mungkin egois kalo aku marah tiap kamu lagi sibuk. Mungkin egois kalo aku cemburu sama rekan kerja kamu. Mungkin egois kalo aku menculik waktu kamu dari keluargamu. Mungkin egois kalo kuganggu tidurmu dengan kata “I miss you”. Mungkin masih banyak egoku yg lain, yang aku mngkin lupa, atau kamu yang lupa. Tapi ada hal yang mungkin nggak terlintas di otakmu: Bahwa aku pengen denger suaramu tiap sebelum tidur, meski cuma satu menit. Bahwa aku pengen ketemu kamu disini, tunjukkan k tman-temanku ttg kamu. Bahwa aku pengen perhatiin kamu tiap saat. Bahwa aku pengen slalu ada namamu di inbox emailku. Bahwa aku mau jadi ...

Pertemuan si Hearty dan si Senseless (7)

Bus yang mereka tumpangi sampai di ufuk barat. Gelap mulai menyelimuti alam dan Hearty mulai bergerak menunjukkan terbangunnya. Senseless tersenyum tipis melihat gerakan bangun Hearty karena mengingatkannya pada sang adik. Senseless dengan cepat menghapus senyuman itu jauh sebelum Hearty benar-benar sadar dan berkata............................................... ... "aku laper.." Hearty nyaris merengek memegangi perutnya "ohya?" Senseless menyamarkan suara khawatirnya dengan wajah datar. "masih ada nggak rotinya?" "Abis.. tadi kubilang apa? bus ini nggak berhenti lagi sampe malem.." Senseless mulai melihat wajah pucat Hearty. Tatapan Hearty yang setengah mengantuk membuatnya iba. Tak lama dilihatnya Hearty kembali tidur, namun di pundaknya. Ia dengan sigap mengelak dan menjauhkan kepala Hearty dari pundaknya, "ngapain sih?" Hearty tersentak dan pandangannya berubah tajam. Ia menatap Senseless beberapa saat lalu Senseless yang salah tin...

tiba-tiba nggak nafsu nulis

padahal tadi ada banyak banget ide.. sialan! emang mood-destroyer itu brengsek yeh.. 17 Agustus 2007 "Aku heran kenapa kamu harus buru-buru balik ke Belanda, jadwal masuk kamu aja masih bulan depan. kenapa sih??" "Karena aku harus ngerjain banyak tugas pre-entry. dan kalo kamu keberatan nganter aku sepagi ini, aku bisa naik taksi" 17 Agustus 2008 "Kenapa nggak pulang sih? katanya september baru masuk lagi? aku kangen sama kamu, udah nyaris setahun nggak ketemu." "iyaa.. aku juga sebenernya pengen pulang, tp kalo dipikir-pikir,, aku cuma akan ketemu kamu disana. jd kenapa nggak kamu aja yg kesini?" 17 Agustus 2009 "Akhirnya mau dimana sih resepsinya? aku liat di undangan ada dua alamat" "di gedung gajah, aku juga maunya di Edelweiss, tapi calon suamiku maunya di gajah. dateng ya?" emang enak ditinggal kawin?? dasara wh*** hahahha