Posts

Showing posts from April, 2010

kira-kira apa yang terjadi dalam selang lima detik

kalau sebuah kain dihamparkan di lantai kamarku, kain itu akan terlipat menjadi beberapa lapis. Semata-mata karena kamarku terlalu kecil untuk kain selebar itu. Ayahku memaksaku memakainya sebagai alas tidurku, aku lebih memilih sarung tua yang sering kugunakan untuk sholat ketimbang kain tebal ini. Masalahnya, Ayah selalu bisa membuatku menggunakan kain ini. Lagipula, kalau dirasa-rasa kain ini jadi semakin empuk karena lipatannya yang semakin tebal. Lebih-lebih kalau kamarku menyempit saat Ayah melebarkan dinding partisi kamarnya menekan jatah tidurku. Kami tinggal berdua di ruangan sempit itu. Aku tidak menyebutnya 'rumah' karena ia tidak punya dapur, tidak punya kamar mandi, tidak ada ruang tamu, tidak berjendela cukup dan berdaun pintu selembar papan lapuk. Ruangan ini yang tersisa dari hasil judi Ayah. Aku selalu salut pada kekuatannya menahan diri menjual ruangan ini. Malam kemarin Ayah menang main judi. Agak banyak menangnya sehingga aku dibelikan nasi uduk tanpa lauk d...

satu lagi yang terlewatkan

Mama: nak, baju ini masih muat kan ya di badan mama?? Me: masih ma, bagian lengannya ditutupin jilbab aja.. (dan kalo perlu pake mukena karena nggak lengan aja yang terlihat sempit, tp juga perut dan dada) Dian: kalo kita lewat sini, bensin bakalan cukup nggak? Me: cukuplah, lebih dikit malah.. bismillah aja.. (dan siapin tenaga untuk dorong mobilnya karena pom bensin baru ada sekitar 2km lagi) Dwi: selimut aku yg warna coklat masih di tempat kamu kan yah? Me: iya, nanti ya secepatnya aku kembaliin.. (sepulangnya aku dr medan karena motif ulos macam itu cuma ada dsana dan aku nggak berhenti mengutuk diri sndiri karena udah merobeknya) Dania: besok dateng kan ke acara pembukaan aula kampus baru? Me: iya, tentu saja (gua akan datang kalo rektornya bukan Pak Johan dan segala kearogansiannya) Destiana: Kenapa lo nggak ambil master di luar negeri aja sih? kan seru Me: nggak ah, mahal (dan beresiko kalo gua ninggalin keluarga gua yang super-berantakan di sini) Dodi: gimana? masih nggak mau j...

sebuah peti mati mendarat di helipad rumahku

Bangunan seluas 1000 hektar yang aku tinggali menyerupai kastil modern. Aku punya semua fasilitas entertainment dan office di kompleks rumahku. 80 personel yang bekerja dalam bangunan yang aku tinggali ini. Sesekali aku menyebutnya rumah, sesekali aku menyebutnya "my place". Beberapa temanku menyebutnya "the castle", hampir setiap hari rumahku mengadakan pesta dari pihak kedua orang tuaku, adikku dan aku sendiri. Senin adalah gathering kantor bersama rekan rekan kerja ayahku. Selasa adalah gathering bersama para ibu dan ibuku Rabu adalah hari belajar bersama adikku Kamis adalah hari diskusi tentang penelitian nuklirku dengan kawan kantorku Jumat adalah hari keluarga dimana kami berolahraga atau sekedar berkumpul bersama menyaksikan televisi. Sabtu adalah hari ibadah kami sebagai umat Yahudi Minggu adalah saatnya kami diam mengurung diri di kamar kami masing-masing Sangat jarang kami sekeluarga bertatap muka di hari Minggu. bukan masalah, karena setiap malam, kami ma...

saat senja berubah menjadi air mata

Ini adalah sebuah kisah tentang seorang kawan, yang tragis ceritanya di suatu sore. hari itu adalah hari yang sungguh menyenangkan bagi Audrey, kakaknya diterima di universitas negeri idaman setiap manusia di Jakarta. Ibunya telah sehat dari DBD sesudah semiinggu penuh dirawat di rumah sakit. Ayahnya akhirnya tiba di Palangkaraya dengan selamat setelah ferry yang ditumpanginya sempat mengalami ledakan pada mesin. Audrey sendiri baru saja selesai membungkus sebuah pena mungil untuk sahabatnya Merry yang sedang berulang tahun. Rambutnya tergerai indah setelah ditata di salon dengan menggunakan voucher pemberian Adit, pacarnya. Audrey akan mengejutkan Merry dan sesaat kemudian mobil Adit terparkir persis di hadapannya. Adit mengulaskan senyum melihat Audrey dan rambut barunya, mempersilakan Audrey duduk manis di sebelah kirinya dan ia mulai melajukan sedannya ke arah rumah Merry. Sepanjang jalan Adit membisu mendengar cerita Audrey tentang salon yang tadi dikunjunginya dan sesekali Adit ...

sepasang sepatu kaca

Image
sekarang tinggal menunggu seminggu menuju kuliah S2 lagi, seminggu lagi menuju deadline skripsi, seminggu menuju resepsi seorang kawan dekat, seminggu menuju tengah bulan, seminggu menuju kepemilikan LOMO. LOMO, satu hal menarik yang ingin saya bahas kali ini. Di antara penatnya keadaan kantor dan kantong, saya menyempatkan menulis beberapa ketertarikan tentang kamera LOMO. sebuah seni alternatif untuk fotografi, bagi saya yang mencintai keunikan dan keanehan dari suatu hal, saya tertarik untuk memiliki LOMO. merknya DIANA, jenisnya FISH EYE... hendak saya beli setelah menabung selama kurang lebih sebulan. Lumayan mahal menurut saya (500ribu rupiah) tapi saya merasa puas memilikinya. :) berikut beberapa contoh foto orang lain dengan menggunakan kamera LOMO (sumber: www.lomography.com) SELAMAT BERLOMO RIA :D

I heart you, Nicholas Spark

Image
A Walk to Remember rewind back to the year 2002 where a 1999 novel by Nicholas Spark "A Walk to Remember" was turned into a screenplay by Karen Janszen. The movie about a girl, Jamie Sullivan and a boy Landon Carter met in a hig-school setting and pass thorough their daily concindence and found out each others' individuality and personality. Within a theatrical matter, Landon has trouble learning his lines, he asks Jamie for help. She agrees to help him if he promises not to fall in love with her. Landon laughs off the strange remark, believing Jamie to be the last person with whom he would ever fall in love. After all, Landon has access to the prettiest and most popular girls in town; and between her shy demeanor and old-fashioned wardrobe, Jamie doesn't exactly fall into that category. During the play, Jamie astounds Landon and the entire audience with her beauty and voice. Landon kisses Jamie during the play, which was not in the script, and Landon tries to get clo...

saat ilusi berubah jadi emosi

Image
hello, tidak banyak yang bisa saya tulis kali ini. hanya sebuah laporan atas wawancara kerja yang serba biasa saja. saya hanya duduk diam dan mengucap beberapa kata, rasanya terintimidasi, lalu saya mencoba berhalusinasi. sebuah bar. sederet kartu. sebatang rokok. dan secangkir kopi. apa yang kira-kira akan muncul di benak anda? pertanyaan yang saya sendiri ingin tanyakan kembali pada sang penanya semua tentang persepsi dan ilusi. tentang betapa persepsi sangat mempengaruhi hasil dari interpretasi. basi.

Welcoming the Girl of the Spring

April to me is like a name of a girl, she's the sweetest intense on earth, I used to see her play in the park with her baby doll. I have once saw her punched by her mom there too. I think she's a complicated kid, April is sweet and really attractive. I saw her long straight hair flown by the evening wind. Yes, she has the big forehead with beautiful smile. She suffers a lot, I know that. That also becomes the reason why she is not around any longer. I think she's hiding somewhere. I just hear many version of her. Some say she's a freak, some say she's a genius. Some say she's shy, some say she's too loud. I barely know her. The last time I saw her, last week, I asked her about her baby doll. "You are not interested to this baby doll, you want to know me" "Surely I do, what's your name?" "April" "That's a nice name, I'm Alice" "I don't care about you and your name.. let go" "I don't e...