Friday 17 December 2010

bisakah?

"tapi bisa nggak mbak kalo pengambilan polisnya beda tempat dengan mobil saya? Saya lagi di Simatupang, sedangkan dokumen saya ada di rumah, dia Bekasi"  dengan gundah aku bertanya pada layanan pelanggan perusahaan asuransi dimana aku memercayakan mobilku untuk diurus jika kecelakaan terjadi. aku baru saja menabrak sebuah palang lalu lintas dan langsung ku telpon asuransi untuk mengurus pengambilan mobilku. Suara pelayan itu terdengar semangat sekali dan aku hampir ragu untuk meminta hal yang begitu rumit; mengambil dokumen di rumah dan mengambil mobilku sekaligus. 

"Baik, saya bisa usahakan Pak Joni, mohon tunggu sebentar saya akan sambungkan dengan bagian operasi kami" aku menekan nada hold dan terdiam sejenak. Rasanya aku kenal suara itu, dan nada khawatirnya yang khas sekali. tak lama aku terpaku lalu menelpon bagian operasi dan bengkel untuk menyerahkan tugas lumayan sulit ini. Masalahnya bukan tidak mungkin kami mengerahkan dua orang sekaligus untuk satu kasus, terlebih nama Joni Sukandar adalah customer VIP perusahaan tempat saya bekerja. Mudah-mudahan ini bukan Joni yang ku maksud.

"Oke, terima kasih mbak" aku mendengar nada tunggu yang berisikan materi promosi perusahaan asuransi tersebut. berganti dengan bahasa Inggris lalu bahasa Mandarin setiap sepuluh detiknya. Tidak ada keraguan dalam hatiku sekarang setelah melirik kartu berwarna keemasan di dashboard mobilku yang berlabelkan perusahan asuransi tersebut. Mereka pasti bisa mengusahakan, sejauh apapun rumahku. Hanya saja, aku tidak suka menunggu terlalu lama di udara yang cukup panas ini.

"Pak Joni, terima kasih telah menunggu. Mohon maaf Pak, kami belum  bisa memproses permintaan Bapak untuk mengambil polisnya di rumah, karena sepertinya bagian operasi kami sedang istirahat makan siang" aku berhenti sejenak mendengarnya berkata "iya" dan "hhm-mm" lalu kujelaskan bahwa kami akan mengikuti keinginannya setelah pukul 1 siang ini. aku juga sudah menyarankan dia untuk meninggalkan saja mobilnya sesampainya montir kami ke tempatnya sekarang berada. Ia setuju lalu meneruskan bertanya dan mengonfirmasikan beberapa hal kepadaku.

"Gini mbak, saya masih ada meeting lagi di daerah Cilandak, saya bisa dapat kabar polis itu udah diambil atau belum via sms mbak? mungkin dari mbak sendiri bisa nggak??" aku benar-benar penasaran setelah mendengarkan penjabaran dua menitnya. sepertinya aku benar-benar dengan suara ini. aku terdiam menunggu persetujuan dari dia dan aku yakin dia akan menyanggupinya terutama setelah kusebut nomer akunku. Dia pasti tidak mau meresikokan pekerjaannya untuk hal sekedar sms. Sekalian aku mau tau nama dan dirinya.

"Umm.." sial, ini adalah permintaan yang lebih rumit dari menjemput mobil dan dokumen di luar kota sekaligus. "saya tidak bisa janji Pak, mungkin Pak Joni bisa telpon orang rumah untuk kepastiannya lagi? Karena kalau saya yang janji dan tidak bisa menepati malah jadi kecewa sendiri Pak Joni" aku mengurai kata sehati-hati mungkin agar ia mengerti maksudku dan menerima usulanku. ya, ada juga sedikit harapan ia ngeyel dan memaksa meminta sms dari aku pribadi, tapi rasanya jiwa profesional masih membalut sikapku dengan rapi hari ini.

"Saya bicara dengan siapa ini?" aku tidak tahan lagi, kalo namanya Putri, maka aku akan memaksa meminta konfirmasi dari handphone dia langsung. aku bisa mendapat nama dan nomer teleponnya dan menelusuri apakah ini Putri yang kumaksud. dan benar, saat dia menyebut namanya, aku mengulang nama itu untuk meyakinkan bahwa aku tidak salah dengar dan mengulang berkali-kali sambil berpura-pura mencatat nama itu. pikiranku menelusuri bawah pikiranku yang satu lagi, mengingat nama itu dan mengulas kembali yang masih tersimpan di otakku.aku meminta ia untuk memberikan kabar melalui sms begitu petugas mereka sampai di rumahku dan mengambil polisku.

"umm..." aku benar-benar terpojok, ia tau namaku dan ia memaksaku memberitahukan nomer handphoneku kalau begini caranya."baik pak, akan saya usahakan mengabari bapak via operation kami" aku berhasil membungkamnya dengan solusi super jituku. tentu saja orang operasional yang akan memberitahukan kalau keperluan customer mengenai pengambilan kendaraan dan polisnya. aku mendengar nada kecewa sebelum ia mematikan telpon dan ada rasa mengganjal dalam hati saat ku tekan tombol 'release' di mesinku. Joni.


No comments:

Post a Comment