Sunday 21 August 2011

JkL


"Hey babe!"
"Hey darling! Do you wanna say something about this crap?" 
Lindsay mengangkat koran infotainment di tangan kirinya dan menunjukkan halaman pertama dimana ada foto Jack berciuman dengan gadis setengah telanjang
"Wow, that's what I've been telling you about, last night" Jack meraih lembaran menyebalkan itu dan mencoba membaca cepat isi berita yang menyertai foto itu.
"No, that's not like what you told me, baby. Tell me!" Lindsay masih mencoba bertanya dengan kepala dingin.


Jack gusar, ia baru saja sampai rumah dari latihan basket regulernya. Kepalanya sedang panas dan tidak siap bicara apapun soal foto itu. Seingatnya ia hanya diajak bersenang-senang oleh teman klub, lalu datang penari telanjang dan kontan semua kamera paparazzi di sekitar klub malam itu beraksi sesuai instingnya masing-masing.


"Well, boys night out. What do you expect from that? A priest? A coach? Referee? It was a dark celebration where drinks and girls are around. I did nothing, you should take a look deeper here" Jack memaksakan matanya memincing ke foto ciuman itu dan mengajak Lindsay melihat sudut pandangnya bahwa ciuman itu adalah curian dari sang penari.
"I see...a kiss..you guys both are kissing, not like someone is stealing from someone else. You can't fool me, Jack" Lindsay bicara sambil menatap foto itu dalam-dalam.
"Babe, come on, we were talking on the phone at that time. I told you my battery dropped and I'd be late. Remember?" Jack menjentikkan jarinya di telinga lalu mengusap kepala belakang Lindsay.
"Okay, I'm sorry. I should've trust you" mereka berpelukan
"Thank you, that means a lot within this crazy fame and popularity." Jack memeluk erat Lindsay.


"I will never let any lying prostitute destroy us" Lindsay tersenyum di pelukan Jack
"Don't let anyone step on our life and take us for their own charity" Jack meneruskan ucapan Lindsay.

No comments:

Post a Comment