Wednesday 25 August 2021

Lagi, sekali lagi.

Biar kutulis lagi, hal-hal yang mengingatkanmu kenapa aku jatuh hati & menautkan segenap perasaan buatmu.

Di antaranya adalah senyummu, saat memandangku melakukan urusanku. Setiap kutanya kenapa, cuma "emang nggak boleh aku senyum?" Jawabmu. Kamus nonverbal terbatasku mendefinisikannya sebagai "aku kagum padamu", "kamu terlihat cantik kalau begitu", dan "bisakah kita berhenti di masa ini beberapa saat agak lama?"

Di antara lainnya adalah sentuhan tanganmu saat sedihku melanda tanpa suara. Tanpa aba-aba seperti mendekap semua masalah dan membasuh bekas luka kering maupun baru. Dan kamus nonverbal terbatasku tentu mendefinisikannya semudah "tenang ya, ada aku, everything will be okay" yang memang selalu jadi jargon hidupmu.

Di antara lainnya adalah ungkapan cinta yang tak terduga, atau di selipan kesibukan keseharian. Kamus nonverbal ku tidak berguna, karena kamu berkata apa adanya dan apa arti harfiahnya. Perihal seperti I love you, atau bentuk verbal lainnya.

Kalau kamu tau, andai bisa kutuangkan rekaman memori perasaanku tentang kamu ke dalam bentuk nyata, pastikan kubuat semua seperti mantra. Atau doa. 

Dan malam ini, dalam lelapmu, aku bertanya:
Betulkah semua yang kuduga tentang kita, masa depan berdua dan selamanya setia?

No comments:

Post a Comment