Saturday 25 October 2008

Coba Pikir

Kalo dipikir pikir, apa yang membedakan janda dengan perawan?
Robeknya vagina atau pengalaman hidup? Pelacur jalanan punya pengalaman hidup.
Tapi janda kembang masih perawan. Kenapa kita mengkotakkan perawan dengan ikan?
Kenapa kita mengatasnamakan cinta untuk sex? Lalu kenapa kita memberikan plakat abstrak kepada perawan?
Yang satu ini jangan disangkal, KENAPA KITA MENGANGGAP SEMUA PELACUR TIDAK PERAWAN?

Gue pernah ketemu seorang perempuan, orang memanggil dia perek. Dia menunjukkan kalo dia masih perawan.
Saat itu, rasanya gue mau menjerit dan lari ke ginekolog, kalau kalau gue perawan yang udah gak perawan.
Bukan apa apa, cuma baru sadar, check up kesehatan itu penting. Kalo kata Sue Davies, "to prevent further regret"
Taik! Mendingan nulis proposal majalah. Time is waktu. Waktu adalah hidup, hidup adalah uang.
Apa yang disebut uang? Uang adalah keperawanan.

Sebuah klinik kesehatan menawarkan treatment "oukup vagina". Sebuah istilah keren untuk "beli perawan".
Eh, apa sih? Intinya adalah menjadikan Anda perawan lg dengan cara 'menutup' selaput dara yagn sudah robek.
Aneh, namun menyenangkan (untuk dibayangkan) bukan?

Secara ilmiah, gue bukan penganut seks bebas, merokok pun (sudah) tidak. Kenapa kita terjebak dengan filosofi medis?
Apa nggak ada perawan jadi pelacur? Nggak ada ya pelacur yang masih perawan?
Ayo kita kembali ke definisi.

Intinya adalah konsep dalam otak tiap manusia mengenai suatu hal yang dianggap umum atau tabu.
Apa itu seks? Alat. Kontrasepsi. Keturunan. Tuhan. Nah lo!!

Udah ah, gue ngomongin apaan sih hari ini? Makalah gue dan virus yang bercumbu di laptop tahun 2004.
Pecundang ini membadut dengan kebingungan finansial. Pengen beliin tyo sepatu, cake sama bingkai foto.
Pengen update antivirus (seharga ratusan dollar amerika taik). Pengen nyetak foto pacar. Pengen macem macem.
PECUNDANG BOROS!!

*Gimanapun, gue gak akan jd perek untuk uang, (apalagi untuk jd gak perawan)

No comments:

Post a Comment