Posts

Showing posts from 2010

catatan akhir tahun

agak basi ya kalo saya nulis lagi tentang akhir tahun, ya apa lagi kalo bukan review atas 12 bulan yang udah saya lewatin? anyway, saya tetep akan nulis. jadi awal tahun 2010 saya memulai perjalanan nekat ke Singapura dan Malaysia bersama seorang sahabat, Ayyi, she went to Japan for further education path. saya bangga sama Ayyi, always be my inspiration and I love her very much. Totally awal tahun adalah hectic-hectic ngerjain skripsi. ya, as you may know, saya bukan last-minuter yang slalu nunggu deadline, saya mau lulus cepet, that's all. bukan cuma skripsi, tugas s2 waktu itu rumit juga lho; PROPOSAL THESIS S2. rasanya mau ketawa puas mengingat hari-hari dimana saya nggak tidur dan slalu bercinta dengan laptop, kopi dan jurnal . selalu menyenangkan menjadi seorang pelajar. februari saya putus dari pacar saya, Jehan. waktu itu lagi labil banget, rapuh dan sok asik dengan menjalin banyak hubungan sama orang banyak. saya beli tiket COPELAND dan rasanya excited ...

that sound

Image
I love listening to a fast - typing sound on a computer keyboard. it sounds so smart and busy, I love it.

heathrow and everything around

Image
suatu hari saya dapat penerbangan antar Eropa yang mengharuskan saya untuk transit di Bandara Heathrow, Inggris. Bandara ini tidak terlalu mewah, tapi cukup modern dan canggih. saya sendiri ragu kapan Indonesia akan punya bandara seperti itu. Sistem detektor keamanannya mencapai suhu tubuh manusia dan ini mengakibatkan setiap tubuh yang dipindai akan terdeteksi keadaan tubuhnya. Waktu itu kebetulan saya sedang haid, jadi sempat segan juga ketika melewati pagar mini itu. perasaan grogi bercampur kagum berubah tegang saat terdengar suara "bip" panjang dari kepalaku. petugas menghampiriku dan tanpa basa-basi mereka menggeledah tubuhku, untung perempuan. langsung aku teringat bahwa ini bukan Indonesia, bahkan bukan Asia dimana kata "maaf" atau "permisi" adalah hal lazim yang harus diucapak ketika akan menyentuh orang yang tidak kita kenal. Ya ya ya, saya hanya akan menghabiskan beberapa jam saja di sini sebelum terbang lagi ke arah timur Eropa. Selesai pemer...

koneksi nirkabel

Image
lagi-lagi saya harus membuang sampah. komunikasi nirkabel menjadi frase pertama yang tidak terpikirkan bahasa Inggrisnya oleh saya. rasanya mau kembali menjadi guru bahasa Inggris kalau mengingat kegiatan saya belakangan ini hanya mengernyit-ngernyitkan dahi melihat rekan-rekan saya bicara bahasa Inggris. saya sudah lama tidak mengajar dan rasanya rindu untuk menenangkan anak kecil yang minta main di saat PRnya masih menumpuk dan mainannya tetap memanggil manggil. ritual terakhir yang s aya lakukan dengan murid saya adalah menari koreografi penyanyi favoritnya di MTV. tentu saja saya yang mengajari gayanya, karena kalau tidak, dia tidak akan berhenti dari ngedumel dan menolak mengerjakan PR bahasa Inggrisnya. satu lagi yang selalu saya ingat, dia selalu berteriak pada ibunya kalau sang ibu mengingatkan nilai merah yang didapat saat ujian. saya lupa kapan terakhir kali saya punya nyali untuk membentak perempuan yang selalu mendoakan saya seperti itu. rasanya saya bersyukur saya tidak ...

bisakah?

"tapi bisa nggak mbak kalo pengambilan polisnya beda tempat dengan mobil saya? Saya lagi di Simatupang, sedangkan dokumen saya ada di rumah, dia Bekasi"  dengan gundah aku bertanya pada layanan pelanggan perusahaan asuransi dimana aku memercayakan mobilku untuk diurus jika kecelakaan terjadi. aku baru saja menabrak sebuah palang lalu lintas dan langsung ku telpon asuransi untuk mengurus pengambilan mobilku. Suara pelayan itu terdengar semangat sekali dan aku hampir ragu untuk meminta hal yang begitu rumit; mengambil dokumen di rumah dan mengambil mobilku sekaligus.  "Baik, saya bisa usahakan Pak Joni, mohon tunggu sebentar saya akan sambungkan dengan bagian operasi kami" aku menekan nada hold dan terdiam sejenak. Rasanya aku kenal suara itu, dan nada khawatirnya yang khas sekali. tak lama aku terpaku lalu menelpon bagian operasi dan bengkel untuk menyerahkan tugas lumayan sulit ini. Masalahnya bukan tidak mungkin kami mengerahkan dua orang sekaligus untuk satu kasu...

mouthful of spirit

Image
mulai sekarang sepertinya saya harus lebih berhati-hati dalam menulis blog. Bukan apa-apa ya, masalahnya beberapa dari cerita (fiksi) saya ada yang kejadian beneran. Mungkin saya bisa nih mulai menulis hal-hal yang ajaib seperti "masuk surga" atau "bertemu Tuhan" dan "jadi orang kaya". Bagaimana tidak? barusan saya dengar kabar yang menyenangkan sekali meskipun kabar ini bukan langsung ditujukan untuk saya. ya, memang bukan kabar burung atau kabar-kabari, tapi ini kabar yang cukup membuat saya tergelak tawa saat bekerja dan menghadapi orang. Aduh, rasanya mau lari ke tengah hujan. Ngomong-ngomong, saya masih di kantor, nunggu hujan dan azan. Masalahnya bukan saya taku macet atau benci air, saya cuma memanfaatkan ini fasilitas internet kantor yang memungkinkan saya untuk mengupdate blog secara gratis. Sekalian ya, informasi yang saya update juga tidak penting. Besok saya membayangkan pekerjaan yang luar biasa sibuk dan jadwal yang luar biasa padat. Mula...

between the knees

This is the second big dinner me and John have since two weeks ago. Our family are about to invent something big and popular to the human being. You know, when professors meet in one huge dining table and you are just a really cynical economist, then you will feel what I and John feel. Our knees meet down the table and here they go . Mine: I think uncle Brad was really upset about Jessica’s failure on her math competition last week. He has a really beautiful and awful daughter, but I like Jessica very much. She’s patient and so talented. John’s: Jessica who? The blonde girl who loves to wear scarf even to her bed? I hate her. She’s so noisy and too much asking about many things. Mine: as knees, we are supposed to support our master to be able to walk and stand as high as he could. You are not allowed to be so cynical like that. John’s: your master is even more cynical than mine. Your master has the worst temper amongst these knees here. Mine: No! what do you know about my master?...

obsesi

Image
saya terobsesi dengan sayap , pelangi , matahari dan hujan . ===  sayap-pelangi-matahari-hujan 

me and Billy

“ all right, I’ll have this in the pharmacy store, thank you. ” Tepat setelah mengucapkan ‘ bye’ aku berbalik dan BUK!! Aku menumbuk setumpuk buku tipis dan sebuah tubuh besar menjulang di belakangku. Ia langsung bangkit mengangkat tanganku dan meminta maaf sambil mendengarku juga mengucapkan maaf berkali-kali. “ I swear I didn’t know that you were about to turn your body around and crashed everything. ” Dia panik dan aku melanjutkannya dengan berkata “ I hope I didn’t break anything or rip any books of yours ” sambil membantunya merapikan buku-buku yang berserakan. Selesai berberes, ia mengatakan “ sorry ” sekali lagi lalu beranjak pergi. Aku tidak melihatnya menatapku saat berkata “bye” dan akupun tidak mau ambil pusing atas sikapnya yang tanpa berbasa-basi. Aku tidak pernah tau bahwa bule benar-benar tidak bisa basa-basi. Sepertinya banyak hal baru yang harus kuterima di sini. Dan sebagai warga negara baru, memang seharusnya aku tidak perlu banyak aksi. Aku meremas...

dunia ini milik saya

Image
Halo, namaku Asdiri. Aku lahir 17tahun yang lalu, entah dari siapa dan kenapa. Sekelilingku saat ini sedang membicarakan aborsi, yang menurutku adalah ide cemerlang untuk para ibu tak bersuami ataupun remaja tak tahu diri. Melihat keadaanku, tentu saja mereka memilih aborsi, setiap anak yang lahir ke dunia akan berbentuk seperti aku. Bentukku? Tidak berbeda jauh seperti kalian. Bedanya, aku bersayap dan kelopak mataku lebih lebar . Kalian biasanya berjari tangan 10, sementara aku hanya 8. Aku tidak punya orang tua dan saudara. Sejak lahir, aku sendiri. Pamanku bilang aku mencekik ibu saat beliau melahirkanku. Kalau ayahku......katanya ia bukan manusia. Aku bersyukur tidak punya teman. Menurut film yang sering diputar tetangga depan rumahku, "there will be no one that you can hurt when you're alone" . Anjing tetanggaku itu bilang bahwa arti dari kalimat itu adalah "berteman dengan diri sendiri adalah cara terbaik untuk tidak menyakiti orang lain" . Jujur, ...

to like the dislike-ness

I don't like it when you don't hold my hand in crowd. I don't like it when you yell at me at midnight I don't like it when you throw up at my sight. I don't like it when you ignore my pride. I don't like it when you leave me with no light. I don't like it when you act like everything is alright. I don't like it when you say that our bed-lamp is too bright. I don't like it when you define our talk as a fight. I don't like it when you can't see what I keep inside. I don't like it when you walk at the same time you slide. I don't like it when you call me stubborn as a knight. I don't like it when you drive me to noisy at night. I don't like it when you say that my coffee is dried. I don't like it when you predict what's a sure and what's a might. I don't like it when you stand away from my side. I once had a time to say these all things, I was staring at your eyes and holding your both arms just t...

two great things started with "P"

This cemetery smells good. Yes, the after-rain soil relieves me. Hey, my name is Problem. I live in...everyone's life. I ruin lives and my fate is to be fixed. I play important role in everyone's life, again, I ruin things. I never get satisfied with one breakdown. I usually come after bad things in bad moment with bad temperature. Until one day, I met this girl named Patience. She's lovely, soft and always heals. I was with one guy and would like to company him to a murdering serial, Patience reached my hand and spoke softly "why don't we sit down and have some coffee?" I was shocked, how could she possibly came to a burning flame and asked a fire for a sip of coffee. But instead of burning her, I put the knife and grab her hand back. We stared at each other and she made me a wonderful white milk instead of a cup of coffee. She smiled and listened to my story carefully. I whined and groaned all the evening and she was just to tough to let go. We ...

typical Sunday sore

Image
tengah bulan biasanya jadi moment yang sangat saya tidak suka. Karena selain kantong yang semakin kosong, juga karena ternyata mama belum pulang ke Jakarta sampai tepat tanggal 15 besok. yang menyenangkan dari tengah bulan adalah tentu saja hari minggu yang selalu bisa saya alokasikan untuk melakukan hal yang insomnic tidak pernah bisa lakukan ----tidur---- untuk pertama kalinya saya mengupdate blog dari komputer pacar saya di rumahnya. selain keyboardnya yang enak, sekarang dia sedang tidak berisik dengan "kamu ngerjain tugas s2 atau ngetik blog" . Yes, sementara dia lagi asik dengan Blackberry-nya dan update yang lucu-lucu di twitternya. Sayang, aku tidak pernah cemburu pada siapapun di hidupmu, kecuali aidil dan gitar itu. hahahaha.. setiap berhasrat ngerjain tugas s2, saya selalu mengalihkan pikiran pada hal lain secara tidak sengaja agar otak saya tidak benar-benar terdoktrin untuk menjadi seorang Master komunikasi dalam waktu dua tahun.-- yes, ini alasan busuk ...

sore yang menyenangkan (part 2)

Ya, saya bertemu lagi dengan LEO, kali ini di rumah sakit bersalin. Istrinya sedang pregnancy check up. Saya agak kesal melihat LEO sore itu, karena alat penyadapnya tidak bekerja efektif. Dan LEO instan menjelaskan "sorry, jek, gua resign dr TELEFUNKEN . Sekarang baru mulai permanen di Shiron. " Ternyata data-data kemarin tercekal di kantor lamanya. LEO menjual forbidden application kepada saya. Brengsek! Saya tidak tau kalo cintanya pada istrinya yang sedang hamil tua itu bisa memantik niat jahatnya menjual aset kantor. LEO cerita 10 ip address yang berhasil masuk tersadap. Beberapa belum sempat ia lacak, namun tiga di antaranya dapat terbaca jelas: komputer adik saya, Blackberry 9000 beserta imei yang (tentu saja) saya tidak kenal. Satu lagi, ip address ganjil yang saya curigai berada di Bandung. Gendys!!! Sure she is. LEO bilang sisanya tidak bisa lagi di-retrieve. Saya tidak terlalu tertarik, seperti biasa, saya masih harus sibuk mengurus pekerjaan yang semakin menump...

lagi-lagi masalah es dua

Ma'am, itu beneran deadline proposal thesis tanggal 20? Itu hari sabtu lho ma'am, kita nggak ada kelas. "Memang, kan submit via email" ---saya menengok kalender lalu ternganga--- Itu dua minggu lagi ma'am... "Iya, masih dua minggu, baca saja jurnal dan artikel dari saya" ---membenamkan kepala ke kemeja lusuh dan menguraikan rambut seberantakan mungkin, untuk melambangkan tingkat depresi tingkat bawah--- Baik ma'am, akan saya usahakan.

sore yang menyenangkan

halo. apa kabar? saya mau cerita tentang sore yang menyenangkan. baru saja saya bertemu dengan seorang teman lama, Leo namanya. ia bekerja di perusahaan telekomunikasi dan penyedia alat teknologi berbasis Jerman. saya bicara banyak tentang karirnya dan LEO mengakhiri pertemuan kami dengan sebuah tawaran menarik "kalo elo punya lima ratus ribu rupiah, gua akan pasang penyadap versi trial punya perusahaan gua yang baru akan dirilis tahun depan. ini memang trial, tapi gua bisa email ke elo ip address sekaligus lokasi satelit  penerima setiap mouse yang mengklik blog lo. lo tertarik nggak?" awalnya saya hanya mengernyitkan dahi tidak percaya, ya, kebetulan saya bukan tipe orang yang mau tau sebanyak itu, apalagi tentang tulisan hampa. saya lalu bertanya penyad ap tersebut bisa dipakai untuk website lain atau hanya blog saja. dan LEO menjelaskan bahwa ini adalah push software yang di pasang melalui ketikan html di setting blogspot, wordpress atau situs blogging lainnya. fungsin...

dear jamie

Jadi kenapa kata gurumu kamu tidak boleh masuk sekolah? Benar karena seragam lusuh bertuliskan huruf kaligrafi dalam bahasa arab? Bukan, beliau bilang karena sepatuku sobek di bagian alasnya, dan itu membuat bau kakiku tercium hingga kelas sebelah. Aku pikir kakimu tidak bau, kau tidak membantah tuduhan itu? Aku pikir kakiku tidak bau, yang bau adalah hatiku. Aku tidak suka setiap guru menggoreskan kapur putih di papan tulis kelas, tulisannya jelek dan cara bicaranya mengesalkan. Jadi kau merobek alas sepatumu agar bau kakimu tercium? Aku sudah bilang, kakiku tidak bau, hatiku yang bau. Iya, bau hatimu mengontaminasi kakimu. Kau tau pori-pori kakimu bahkan bisa meluapkan cairan dari otakmu? Tidak, kurasa hatiku punya sekat kuat agar baunya tidak keluar dari kakiku.

empty morning

" where on earth is that number?! " aku menyeruak dari selimut dan mengobrak-abrik laci lemari mungil di sebelah kasurku mencari selembar tissue sisa semalam. Sehabis pesta pembukaan gedung kantor baru saya, kami berkenalan, kalau tidak salah, namanya Mike. Kami mabuk berat dan saya benar-benar tertarik dengan yang satu ini. Dia adalah arsitek dan semalam ia menceritakan imajinasi gedung kampusnya di atas ranjang saat kami selesai bercinta. Sekarang ia sudah pergi dan saya ingat benar ia menggambarkan logo perusahaannya berserta nomer ponsel di tissue itu. Saya panik dan takut kehilangan jejak, meskipun sebenarnya saya bisa saja melacak identitas Mike lewat daftar hadir tamu semalam. Tapi tidak lagi semudah itu karena bagian resepsionis adalah seorang cewek yang selalu melirik sinis terhadap boots baru saya dan selalu meniru gaya pemakaian scarf kantor saya. Namanya Lusi, dan dia adalah satu-satunya resepsionis yang tidak pernah saya sukai di antara rekannya yang lain. Tingk...

a night of conclusion

Langgar menyusul tubuhku dari selimut tebalnya, ia mencium pundak telanjangku dengan lembut. Bibirnya menuju daun telinga kananku, berbisik "that was the greatest sex that I've ever had with you" Aku menggeliat membalik tubuhku menghadapnya, memeluknya dan menggigit lembut leher kirinya lalu mendorong tubuhnya kembali ke dalam selimut. "And someday, we'll have this kind of sex, again" aku berbisik dalam batinku, setelah tau beberapa jam lagi Bram, adiknya Langgar, akan menjemputku untuk menemui ibu mereka. -delia-

hit the beat

layar tulisan hampa saya sedang tidak bersahabat, tidak terlihat. ternyata saya melihatnya dari ponsel saya. agak pecundang ya kalau memata-matai diri sendiri dengan cara yang tidak teliti. saya kira mencintai diri sendiri itu bukan masalah, yang saya baca, ada istilah megalomaniac; menganggap diri sendiri sebagai sosok super yang hebat dan tidak terkalahkan. sungguh, bercinta dengan teknologi menguras lebih banyak keringat dan udara dibanding bercinta dengan sepak bola. maaf ya, kadang-kadang kita memang harus memilih di antara dua hal yang sulit, makanya saya coba mengurangi kesulitannya dengan tersenyum. yang mana saja, boleh. dan layar tulisan hampa saya semakin besar label sampah-nya, karena saya tidak sedang dalam mode menuangkan imajinasi fiksi yang sering saya cakapkan saat menyetir mobil sepulang kuliah. gila ya kerja pikiran saya. *nafas*

ecoutez!

This is my 3rd sleepless night. Got nothing to think about, I quit thinking unimportant disease that affecting most of my brain cells. These bacteria seemed weak enough to be drifted away from my head. I am listening to random songs in my netbook, burrying my head beneath these crazy opened eyes. My mind's flying 3miles above my bed, my hands are shaking as their fingers slowly type this text. I always love imagining things about future, yet I am too poser to plan any of it. I have a dream, at least. And that keeps me awake and breathe everyday. "Kiss me beneath the milky twilight" One good line from a sweet band, me love music as I love eating (sometimes gotta get off of it) What crossed my mind few hours ago was about my mom, my home and everything around. I love having a daydream. My mom and my home are two best things in my life, I'd think million times to leave them, yes boyfie, millions time thinking to leave them. Come, join us here in the juggling pa...

menunggu pacar berlatih band

Image
tertawa adalah hal yang paling wajar yang belakangan ini saya lakukan. Tidak mutlak ada hal lucu yang harus dijadikan alasan, hanya sebuah pandangan atau pikiran mendadak yang menggelitik saraf geli di otak saya sehingga saya harus melepaskan refleks itu melalui suara membahana atau gelak tertahan di wajah saya. Paling tidak, saya sering sekali tersenyum belakangan ini, melihat apa saja. Silahkan panggil saya freak, gila, atau aneh, atau kampungan, atau tidak beradat, atau apalah frase yang dapat mendeskripsikan kebiasaan tertawa tiba-tiba saya. namun di antara tawa tersebut, saya benar-benar menggelakkan apa yang menurut saya hal lucu. Mungkin saya terlalu stres memikirkan banyak hal, sampai hal yang seharusnya tidak perlu saya pikirkan. Lalu pada akhirnya stress saya berakhir pada coklat yang kandungan gulanya hanya menambahkan sedikit bobot pada badan saya. Kesal dan merasa aneh, karena celana saya memnbesar dan timbangan rumah saya seperti rusak karena jarumnya tidak mencapai an...

groupies

Seperti penggemar setia suatu klub sepak bola, sore itu aku menumpukan lututku pada pagar datar pendek dekat lapangan sekolahku. Senior favoritku, Rendra, sedang asik menggiring sepak bola kea rah pemain di salah satu ujung lapangan. Aku sudah tiga bulan ini terus  membuntuti Rendra, mungkin aku disebut stalker. Aku suka sekali pada Rendra, caranya bermain bola, caranya memimpin grup kerja kelompok bersama. Charming dan selalu menyita perhatian. Sore itu pula aku merasakan getaran yang sama, setiap dia mencetak gol, menggiring bola dan mengoper bola ke temannya. Menyenangkan sekali setiap melihat dia tertawa dan bercanda dengan timnya. Saat selesai latihan, aku selalu lari terbirit birit menghindari tangkapan matanya yang jelas seminggu terakhir ini mulai mencurigai keberadaanku. Malu dan gugup, dua kata yang bisa mendeskripsikan kekagumanku pada kakak kelasku. Andai aku bisa masuk jadi anggota cheerleaders di sekolah, pasti aku selalu bisa tampil di dekat kakak kelasku itu, Ren...

my name is Allegra

Image
Hello, my name is Allegra. I'm working as an accountant in this city. Actually, I am an assistant of Mr Murphy, the real accountant. yet, I do mostly what an accountant does. Anyway, I am not gonna tell you what my job is. My life is what I am going to describe. Short words, but I hope you understand about who I am. This morning, I'm rushing to the office, not because my boss came earlier, it was simply because I need to prepare everything for his meeting with an important client. I ran into the paper stall and grab some magazines -about economy and financial, of course- which takes me seconds because Ali is my good paper friend. Then I hit the nearest Starbucks. My heart beats faster when I stare at the very long queue. I slip into the coffee machine and greet Tom. "Tom, hard morning huh? Could you snap me a cup of espresso, you know, Murphy will be there earlier" Tom smiled and rush the espresso for me, yes, with a date request, again. I said, this evening, at So...